
Massa sopir truk demo Over Dimension Over Loading (ODOL) berangsur tiba di depan Kantor Gubernur Jawa Timur untuk orasi, Kamis (19/6/2025).
Pantauan suarasurabaya.net, pukul 15.45 WIB massa tiba dan langsung memblokade Jalan Pahlawan dengan memarkirkan kendaraan di seluruh badan jalan.
Setibanya di lokasi, massa aksi langsung melakukan orasi dipimpin orator secara bergantian menyampaikan tuntutannya.
Angga Firdiansyah Ketua Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) menyebut, unjuk rasanya bukan menolak ODOL diterapkan, tapi minta terlebih dulu ada regulasi soal tarif angkutan logistik.
“Kami sepakat dengan pertimbangan untuk keselamatan. Tapi untuk saat ini pemerintah belum mengeluarkan regulasi yang jelas. Salah satunya perihal tarif angkutan logistik. Itu. Kerancuannya di situ. Dan untuk penindakan di lapangan pun teman-teman merasa diintimidasi,” bebernya.
Menurutnya, kendaraan truk yang telah dipanjangkan dan dilebarkan itu, untuk memenuhi kebutuhan industri.
“Padahal kawan-kawan memuat ODOL tersebut yang panjang, yang lebar, yang berat itu karena kebutuhan industri, kebutuhan pasar saat ini,” tutur Angga.
Ia juga meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menindak tegas premanisme dan pungli. Angga menegaskan pungli selama ini merugikan sopir.
“Premanisme dan pungli itu masih banyak dialami teman-teman di lapangan. Itu. Entah itu modelnya pengawalan atau apa itu tapi masih banyak,” sebutnya.
Aksi serentak di seluruh Jatim itu membawa total 6 tuntutan:
- Hentikan operasi ODOL
- Regulasi ongkos angkutan logistik
- Revisi UULLAJ Nomor 22 Tahun 2009
- Perlindungan hukum kepada sopir
- Berantas premanisme dan pungli
- Kesetaraan perlakuan hukum
Sementara informasi yang dihimpun suarasurabaya.net, Nyono Kepala Dinas Perhubungan Jatim akan menemui massa. (lta/bil/ham)