Minggu, 11 Mei 2025

Menag Sebut Jemaah Haji Indonesia Jadi Panutan Paling Tertib di Dunia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Nasaruddin Umar Menteri Agama (Menag) dalam Bimbingan Manasik Haji Nasional di Asrama Haji Jakarta, Sabtu (19/4/2025). Foto: Antara

Nasaruddin Umar Menteri Agama (Menag) menyebut jemaah haji Indonesia jadi panutan paling tertib dan disiplin bagi jemaah dari seluruh dunia. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Manasik Haji Nasional di Asrama Haji Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

“Setiap tahun kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi. Seperlima jemaah haji di dunia adalah dari Indonesia, jumlahnya terbesar di dunia, tetapi tingkat pelanggaran yang paling sedikit dari jemaah haji adalah Indonesia,” ujar Nasaruddin seperti dilansir Antara.

Ia juga menambahkan bahwa dalam pengalamannya sebagai anggota kelompok ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dirinya jarang bahkan belum pernah menemukan warga negara Indonesia yang melakukan tindak kriminal di Arab Saudi.

“Jadi, suatu waktu kami keliling, saya cari orang Indonesia di penjara-penjara di Arab Saudi, saya tidak temukan orang Indonesia. Padahal warga negara asing yang paling padat di Mekah adalah dari Indonesia, tetapi yang paling sedikit masuk penjara adalah orang Indonesia. Berarti tingkat pelanggaran pidana, pelanggaran sosial di sana itu, Indonesia paling kecil,” paparnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin menyebut bahwa pengelolaan haji Indonesia bahkan menjadi rujukan bagi negara-negara lain, termasuk negara-negara di Afrika.

“Mereka datang ke Indonesia dan belajar bagaimana pengelolaan ibadah haji, kok bisa tertib seperti itu. Saya kira ini adalah kesadaran universal, karena budaya Indonesia ini adalah budaya maritim yang berbeda dengan budaya continental (negara daratan), di mana struktur sosialnya bertingkat-tingkat,” jelasnya.

Untuk pelaksanaan ibadah haji 2025, Nasaruddin berpesan kepada para calon jemaah untuk menunaikan haji dengan niat yang tulus tanpa embel-embel, serta terus mengikuti informasi dan panduan dari Badan Penyelenggara Haji (BPH).

“Niatkan haji tidak ada embel-embel apapun, murni untuk haji. Ikuti betul perkembangan-perkembangan dari BPH bagaimana merawat kemabruran,” tuturnya.

Ia juga menekankan bahwa satu kali haji yang mabrur sudah cukup, dan lebih baik memberikan kesempatan kepada orang lain yang belum pernah berhaji.

“Nabi Muhammad SAW hanya sekali haji, umrahnya berkali-kali. Maka, tidak perlu berambisi untuk haji berkali-kali, satu kali saja cukup. Beri kesempatan bagi yang lain untuk ikut merasakan ibadah haji, karena satu kali haji yang mabrur itu sama dengan tujuh kali haji,” pungkas Menag. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Minggu, 11 Mei 2025
31o
Kurs