
Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meminta pemerintah daerah (pemda) meredam konflik dengan menghadapi kritik masyarakat menggunakan pendekatan humanis dan membuka ruang dialog.
Tito menegaskan menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial itu penting di tengah dinamika situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang terus berkembang saat ini.
“Pendekatan tersebut, diharapkan tidak hanya meredam potensi konflik, tetapi juga menjadi fondasi untuk membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat,” kata Tito dalam keteranganya yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Senin (8/9/2025).
Instruksi itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional bersama seluruh kepala daerah secara daring, yang diikuti oleh para gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia.
Ia mendorong kepala daerah mengedepankan pendekatan kolaboratif dan humanis.
Beberapa poin penting yang menjadi sorotan antara lain, pertama, kepala daerah diminta menyambangi tokoh-tokoh masyarakat untuk membangun komunikasi langsung dan terbuka.
Kedua, menggelar doa lintas agama sebagai sarana memperkuat harmoni sosial. Ketiga, menggunakan bahasa yang santun dan meredakan ketegangan saat berbicara kepada publik.
Arahan Mendagri itu direspons positif sejumlah kepala daerah yang langsung bergerak cepat dengan berbagai inisiatif berbasis dialog dan kedekatan sosial.
Dengan pendekatan humanis dan ruang dialog, menurut Tito, pemerintah daerah tidak hanya menghindari eskalasi sosial, tetapi juga memperkuat pondasi jangka panjang untuk ketahanan sosial dan kepercayaan publik terhadap pemerintah. (ant/lta/ipg)