Rabu, 10 September 2025

Menjelang Wisuda, Mahasiswa PCU Tampilkan Karya Orisinil Berbasis Daur Ulang dan Budaya

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Suasana cafe rekarasa ketika pameran seni calon wisudawan berlangsung di Universitas Kristen Petra Surabaya, Rabu (10/9/2025). Foto: M. Irfan Azhari Mg suarasurabaya.net

Menjelang Wisuda ke-88 Petra Christian University (PCU) pada 12–13 September 2025, sejumlah calon wisudawan menampilkan karya inovatif yang mencerminkan kreativitas sekaligus kepedulian terhadap lingkungan dan budaya.

Karya-karya yang ditampilkan di Cafe Rekarasa itu menjadi bukti capaian akademik dapat diwujudkan melalui produk-produk orisinil yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Evelyn Widiana mahasiswa Desain Komunikasi Visual memanfaatkan limbah kertas untuk menciptakan Textured Painting Kit.

“Awalnya karena melihat kertas-kertas di Indonesia ini masih belum diselesaikan. Jadi saya berpikir, langkah apa yang bisa kita lakukan untuk setidaknya meminimalisir limbah dan menggunakan kembali untuk menjadi barang yang lebih memiliki nilai guna,” jelas Evelyn saat ditemui di lokasi, Rabu (10/9/2025).

Setiap kit berisi kanvas, cat akrilik, lem putih, pinset, stik es krim, dan potongan kertas bekas yang diwarnai dan disusun menjadi pola unik.

Evelyn berharap, selain bisa memberikan kesenangan saat berkarya, produknya juga menjadi sarana untuk menenangkan pikiran dan meredakan stres.

Evelyn Widiana calon wisudawan dari Universitas Kristen Petra sedang menejelaskan tentang karyanya yang mengangkat tema limbah kertas dengan membuat textured panting kit, Rabu (10/9/2025). Foto: M. Irfan Azhari Mg suarasurabaya.net

Salvina Adelia Susetyo mahasiswa Interior Design juga menyoroti potensi sampah plastik rumah tangga jenis polypropylene (PP) sebagai bahan alternatif elemen interior.

Dia mengumpulkan berbagai sampah plastik, kemudian dicacah, dioven, dan diproses menjadi produk seperti parket dan elemen interior lainnya.

“Sampah plastik itu terus dihasilkan setiap harinya, dan aplikasi sampah plastik di interior masih minim. Jadi saya ingin sampah plastik ini bisa lebih banyak diaplikasikan ke dunia interior,” terang Salvina.

Hasil karyanya menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dapat mengubah limbah menjadi produk fungsional dan ramah lingkungan.

Sementara itu, Audrey Ryuka Puspita Darmosugondo mahasiswa Arsitektur, menghadirkan desain Museum Wayang Potehi di Kembang Jepun, Surabaya.

Museum itu dirancang agar pengunjung dapat merasakan perjalanan budaya secara multisensori, mulai dari koridor ruko hingga galeri Wayang Potehi.

“Surabaya adalah kota metropolitan yang meninggalkan jejak kolonialisme, sehingga permukimannya dipetakan berdasarkan etnis, salah satunya kawasan Pecinan, seperti Kembang Jepun, yang menjadi saksi bisu perjalanan Kota Surabaya. Namun identitasnya kini mulai hilang, tidak terlihat adanya fasilitas kebudayaan,” ujar Audrey.

Nantinya, museum itu bukan hanya sebagai tempat pameran, tetapi juga ruang yang menghidupkan kembali warisan budaya yang tersembunyi.

Ketiga karya ini dipilih sebagai representatif dari ribuan calon wisudawan berdasarkan relevansi sosial, kualitas karya, dan potensi dampak nyata bagi masyarakat.

Melina Puspasari, Public Relations PCU, berharap, wisuda bukan hanya soal prestasi akademik. Tapi, dia ingin para wisudawan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat melalui karya mereka.

Karya-karya Evelyn, Salvina, dan Audrey membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi bisa berpadu dengan kepedulian sosial dan pelestarian budaya, sebagai langkah awal untuk memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.(ata/ham/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Rabu, 10 September 2025
30o
Kurs