Jumat, 18 Juli 2025

Menkes: Masyarakat Daerah Terluar Harus Miliki Akses Kesehatan Setara Jakarta

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Budi Gunadi Sadikin (tiga dari kiri) Menteri Kesehatan (Menkes) pada peletakan batu pertama pembangunan RSUD Buru di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, pada Kamis (17/7/2025). Foto: Antara

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes) menyatakan masyarakat di pulau-pulau terluar harus memiliki akses kesehatan yang setara dengan kota-kota besar seperti Jakarta.

“Kita ingin masyarakat di pulau-pulau juga punya akses ke layanan kesehatan yang sama seperti di Jakarta. Itu tugas saya: good access, easy access, good quality, and affordable price (akses yang baik, mudah, berkualitas, dan terjangkau),” ujar Menkes dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (18/7/2025) dilansir Antara.

Hal tersebut disampaikan Budi saat meletakkan batu pertama pembangunan RSUD Buru di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, sebagai bagian dari program quick win Prabowo Subianto Presiden pada, Kamis (17/7/2025), untuk mempercepat pemerataan layanan kesehatan dengan membangun dan meningkatkan kualitas rumah sakit di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar.

RSUD Buru sendiri merupakan satu dari 66 rumah sakit daerah yang ditargetkan selesai pembangunannya dalam dua tahun ke depan.

Menkes menekankan pembangunan RSUD ini bukan sekadar penambahan fasilitas, melainkan bagian dari strategi besar untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit paling mematikan di Indonesia.

“Lima penyakit paling mematikan itu adalah stroke, jantung, kanker, ginjal, serta kesehatan ibu dan anak. Ini yang harus kita prioritaskan. Maka, rumah sakit harus dilengkapi dengan fasilitas seperti CT scan, cath lab, mamografi, dan alat cuci darah,” ujar dia.

Menurutnya, kualitas layanan tidak bisa bergantung pada dokter umum semata, melainkan perlu dukungan dari dokter spesialis. Oleh karena itu, Budi meminta agar daerah turut menyekolahkan putra-putrinya menjadi dokter spesialis.

Menkes juga menyoroti pentingnya perencanaan rumah sakit yang matang dan tidak mengikuti pola lama yang kurang efisien serta tidak ramah pasien.

“Jangan bangun rumah sakit seperti zaman Belanda. Harus ada master plan yang jelas, dengan zona rawat inap, rawat jalan, IGD, dan ruang operasi yang terintegrasi,” tuturnya.

Pemerintah pusat melalui Kemenkes telah menyiapkan dana dan dukungan teknis untuk memastikan pembangunan RSUD ini berjalan cepat dan tepat. Pembangunan tahap awal dijadwalkan rampung dalam 8-12 bulan ke depan.

Hendrik Lewerissa Gubernur Maluku menyampaikan RSUD Buru menjadi jawaban atas kebutuhan layanan kesehatan yang selama ini sangat terbatas di Maluku, khususnya di Pulau Buru.

“Dengan alat-alat canggih dan layanan spesialis, kita berharap angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi bisa kita tekan. Tidak ada lagi warga kita yang meninggal karena telat ditangani,” ujar Hendrik.

Sementara itu, Ikram Umasugi Bupati Buru mengemukakan, pembangunan RSUD ini mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayahnya yang selama ini harus menyeberang laut berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan medis yang memadai di Kota Ambon.

“Kadang ada yang harus ke Ambon hanya untuk CT scan. Padahal kondisi pasien tidak memungkinkan menunggu terlalu lama. Rumah sakit ini benar-benar akan menyelamatkan banyak nyawa,” ucap Ikram. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 18 Juli 2025
30o
Kurs