
Scott Bessent Menteri Keuangan Amerika Serikat (Menkeu AS) menyarankan negara-negara yang terdampak tarif impor baru sebagaimana diumumkan Donald Trump Presiden, untuk “diam saja” dan tidak membalas guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
“Saran saya kepada setiap negara saat ini adalah jangan membalas. Diam saja. Terima dulu. Lihat bagaimana perkembangannya. Karena jika kalian membalas, maka akan terjadi eskalasi. Jika tidak membalas, ini adalah batas tertingginya,” ujar Bessent dalam wawancara dengan Fox News, dikutip Antara.
Gedung Putih dalam pernyataannya pada Rabu (2/4/2025) mengumumkan Amerika Serikat akan menerapkan tarif 10 persen terhadap semua impor asing mulai 5 April 2025. Sementara, tarif yang lebih tinggi bagi negara-negara dengan defisit perdagangan terbesar dengan AS akan diberlakukan mulai 9 April 2025.
Pernyataan tersebut juga menegaskan AS tidak akan memberlakukan tarif pada barang-barang impor yang penting bagi sektor manufaktur dan keamanan nasional, seperti baja, aluminium, otomotif dan suku cadangnya, tembaga, farmasi, semikonduktor, serta kayu, emas batangan, energi, dan beberapa mineral tertentu yang tidak tersedia di AS.
Selain itu, Donald Trump Presiden AS memiliki kewenangan untuk menaikkan tarif timbal balik jika negara mitra dagang memutuskan untuk melakukan tindakan balasan.(ant/dra/rid)