Sabtu, 6 Desember 2025

Menlu Arab–Muslim Tolak Rencana Israel Buka Perlintasan Rafah Satu Arah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Anggota staf dari Bulan Sabit Merah Mesir berdiri di dekat truk yang membawa bantuan kemanusiaan saat memasuki Gaza dari sisi Mesir di perbatasan Rafah, Mesir, Minggu (12/10/2025). Foto: Antara

Para menteri luar negeri (menlu) dari sejumlah negara Arab dan Muslim pada, Jumat (5/12/2025), menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap pernyataan terbaru Israel yang mengusulkan agar Perlintasan Rafah dibuka hanya satu arah, yakni untuk memindahkan penduduk Gaza ke Mesir.

Melansir Antara, Sabtu (6/12/2025), dalam pernyataan bersama, para menlu dari Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Indonesia, Pakistan, Turkiye, Arab Saudi, dan Qatar menolak segala upaya pengusiran paksa warga Palestina.

Mereka juga menyerukan kepatuhan terhadap rencana yang diusulkan Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS), yang menurut mereka mengharuskan perlintasan Rafah tetap terbuka dua arah untuk memastikan kebebasan bergerak bagi penduduk Gaza.

Pernyataan itu menegaskan bahwa rencana tersebut dirancang untuk memungkinkan warga Palestina tetap berada di tanah air mereka, berpartisipasi dalam proses rekonstruksi, memulihkan stabilitas, serta memperbaiki kondisi kemanusiaan.

Para menlu juga menekankan pentingnya menjaga gencatan senjata, meringankan penderitaan warga sipil, memastikan akses kemanusiaan tanpa hambatan, dan memulai upaya pemulihan serta rekonstruksi dini.

Mereka menyoroti perlunya menciptakan kondisi bagi Otoritas Palestina agar dapat melanjutkan tanggung jawabnya di Gaza, sehingga dapat membuka jalan bagi peningkatan keamanan dan stabilitas kawasan.

Sementara itu Israel pada, Rabu (3/12/2025), mengumumkan bahwa pihaknya akan membuka kembali Perlintasan Rafah dalam beberapa hari ke depan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Oktober dengan Hamas.

Namun, perlintasan tersebut disebutkan hanya akan beroperasi satu arah, memungkinkan warga Palestina keluar dari Gaza tetapi tidak kembali. Pemerintah Mesir membantah adanya koordinasi dengan Israel mengenai rencana pembukaan kembali tersebut.

Perlintasan Rafah sendiri kerap ditutup sejak Mei 2024, setelah pasukan Israel mengambil alih sisi Palestina dari perlintasan tersebut. Sebelum itu, Rafah menjadi pintu keluar utama bagi warga Palestina sekaligus gerbang masuk utama bagi bantuan kemanusiaan. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 6 Desember 2025
31o
Kurs