Senin, 10 November 2025

Mensos Minta Publik Tak Berspekulasi Terkait Ledakan Masjid SMA Negeri 72 Jakarta

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Saifullah Yusuf Menteri Sosial menjenguk salah satu korban ledakan masjid SMA Negeri 72 Jakarta yang dirawat di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (8/11/2025) Foto: Kementerian Sosial

Saifullah Yusuf Menteri Sosial mengimbau publik untuk tidak berspekulasi terkait isu dugaan perundungan atau bullying yang dikaitkan dengan pelaku dalam peristiwa ledakan di masjid SMA Negeri 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat (7/11/2025).

“Kita tunggu saja ya, jangan berspekulasi. Kami tadi sempat berdialog dengan para korban, tapi belum memungkinkan untuk membicarakan hal yang detail,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, dilansir dari Antara pada Sabtu (8/11/2025).

Kementerian Sosial memastikan rehabilitasi diberikan untuk para korban beserta keluarganya sembari menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian sebelum menarik kesimpulan terkait penyebab ledakan.

BACA JUGA: Kronologi dan Rangkuman Fakta Ledakan di SMA 72 Jakarta

BACA JUGA: Dasco: Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Diduga Terpengaruh Konten Medsos

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul menjelaskan bahwa pertemuan dengan korban dan keluarga di RS Yarsi Cempaka Putih Jakarta, lebih difokuskan pada komunikasi ringan untuk mendukung pemulihan psikologis mereka.

“Kami hanya berbicara ringan, menanyakan posisi mereka saat kejadian dan bagaimana mereka menyelamatkan diri. Sebagian besar masih didampingi orang tua,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian besar korban masih menunjukkan tanda-tanda trauma, namun semangat untuk pulih tetap kuat.

“Dari hasil dialog dengan para dokter, saya lihat anak-anak punya semangat besar untuk segera sembuh. Mari kita doakan bersama,” ucap Gus Ipul.

Berdasarkan data Pos Pelayanan Polri di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, hingga Sabtu pukul 10.00 WIB, terdapat total 96 korban ledakan yang dirawat di tiga rumah sakit di wilayah Jakarta Pusat.

Di RS Islam Cempaka Putih terdapat 43 pasien, terdiri atas 14 pasien rawat inap dan 29 pasien yang sudah pulang. RS Yarsi merawat 15 pasien, dengan 14 menjalani rawat inap dan satu sudah dipulangkan. Sedangkan RS Pertamina Jaya menangani tujuh pasien, satu di antaranya masih dirawat.

Secara keseluruhan, sebanyak 67 pasien telah diperbolehkan pulang, sementara 29 orang lainnya masih menjalani perawatan medis di tiga rumah sakit tersebut. (ant/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 10 November 2025
24o
Kurs