Selasa, 5 Agustus 2025

Menteri Ekraf dan ITS Sinergi Dukung Produk Kreatif Jadi Penggerak Ekonomi Nasional

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Teuku Riefky Harsya Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) bersama Bambang Pramujati Rektor ITS dalam Stadium General PKKMB di Graha ITS Surabaya, pada Selasa (5/8/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Teuku Riefky Harsya Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Republik Indonesia menyatakan, industri kreatif merupakan salah satu sektor penting yang perlu dikembangkan sebagai solusi lapangan pekerjaan generasi muda Indonesia saat ini.

Untuk mewujudkan solusi tersebut, pihaknya mendukung inovasi dan bersinergi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melalui Galeri Riset dan Inovasi Teknologi (GRIT).

“Kami mengunjungi tempat riset teknologi ITS, dan juga ditampilkan berbagai karya, produk-produk kreativitas yang berbasis teknologi di ITS. Kami melihat bahwa bermitra dengan ITS adalah langkah yang penting, dan menjadi mitra strategis dalam mendukung ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya di Graha ITS, Surabaya, pada Selasa (5/8/2025).

Riefky mengatakan, ekonomi kreatif merupakan mesin penggerak ekonomi nasional yang perlu diperkuat mulai dari sektor terkecil. Hal itu menurutnya, mampu mendorong kolaborasi dari berbagai sektor, salah satunya melalui lingkup akademik.

Peran akademisi, kata dia, sangat penting dalam menciptakan ekosistem inovatif yang mampu melahirkan talenta dan solusi berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi kreatif di masa depan.

“Untuk itu, kami nanti akan membentuk tim kecil untuk menandatangani MoU,” ucapnya.

Sementara itu, Bambang Pramujati Rektor ITS mengatakan bahwa sinergi perguruan tinggi dan kementerian dapat membuka peluang inovasi dan kolaborasi berkelanjutan.

“Hal ini sejalan dengan semangat ITS untuk terus berkontribusi dalam pembangunan nasional,” ucapnya.

Ia menyebut, ITS saat ini memiliki produk-produk yang erat kaitannya dengan ekonomi kreatif, seperti animasi serta produk lainnya yang berfokus pada digital dan teknologi dengan jumlah sekitar 20 produk.

Namun ia mengatakan bahwa produk yang dikembangkan oleh kampus tersebut, masih belum banyak terhilirisasi san termonetisasi.

“Nah harapannya melalui kerjasama dengan Kementerian Ekraf ini, produk-produk itu bisa kita monetize, bisa kita hilirkan, bisa menghasilkan revenue generation,” ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa kampus dan Kemenekraf juga sepakat jika nantinya akan menjalin kolaborasi lebih luas, yakni dengan menggandeng pihak lain, seperti di sektor industri.

Seperti diketahui, selain meninjau GRIT ITS, Menekraf juga memberi kuliah umum dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagu Mahasiswa Baru (PKKMB) di ITS, Surabaya. Dalam materinya, ia menekankan pentingnya membangun ekonomi kreatif, serta menghadapi berbagai potensi dan tantangan ekonomi ke depan. (ris/lta/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 5 Agustus 2025
30o
Kurs