Rabu, 20 Agustus 2025

Mesir Bantah Klaim Israel, Tegaskan Tak Ada Usulan Ambil Alih Senjata Hamas

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Warga Palestina di Gaza membawa barang bantuan yang dijatuhkan dari udara di wilayah kantung yang terkepung tersebut. Foto: Al Jazeera

Mesir pada Selasa (19/8/2025) membantah laporan media Israel yang menyebut bahwa Kairo telah mengusulkan untuk mengambil alih kendali atas senjata milik Hamas sebagai bagian dari rencana untuk Gaza pasca-perang.

Melansir Antara, beberapa media Israel, termasuk penyiar nasional KAN, mengklaim bahwa Mesir mengusulkan agar senjata Hamas diserahkan sementara di bawah pengawasan Mesir sebagai bagian dari rencana “hari setelah perang.”

Menurut laporan tersebut, proposal itu memproyeksikan bahwa Gaza akan dikelola selama beberapa tahun oleh pemerintahan teknokratis di bawah pengawasan Otoritas Palestina, dengan Hamas tidak dilibatkan dalam pemerintahan.

Israel menuntut pelucutan senjata Hamas untuk setiap kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan perang brutalnya di Jalur Gaza.

Namun, saluran berita milik pemerintah Mesir, Al-Qahera News, mengutip sumber resmi Mesir, membantah laporan media Israel tersebut. Mereka menegaskan bahwa proposal terbaru yang diajukan Mesir bersama Qatar dan telah diterima oleh Hamas melibatkan gencatan senjata selama 60 hari di Gaza.

Menurut sumber tersebut, negosiasi menuju gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas akan dimulai sejak hari pertama kesepakatan itu diberlakukan.

Sebelumnya pada Selasa, Badr Abdelatty Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa telah terjadi kemajuan signifikan dalam negosiasi dan bahwa “bola” sekarang berada di tangan Israel.

Hamas mengatakan pada Senin (18/8/2025) bahwa mereka telah menerima proposal yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, meski tidak memberikan detail dari isi proposal tersebut.

Penyiar publik Israel, KAN, mengutip sumber anonim, melaporkan bahwa proposal baru tersebut mirip dengan rencana awal yang diajukan oleh Steve Witkoff utusan AS yang menyerukan pembebasan 10 sandera yang masih hidup dan 18 jenazah sebagai imbalan atas gencatan senjata selama 60 hari dan dimulainya negosiasi untuk mengakhiri perang.

Menurut media Mesir, proposal tersebut menyerukan agar pasukan Israel ditempatkan kembali mendekati perbatasan Gaza untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan, serta menghentikan operasi militer sementara selama dua bulan guna memfasilitasi pertukaran tawanan dan sandera.

Israel memperkirakan sekitar 50 warganya masih berada di Gaza, termasuk 20 orang yang diperkirakan masih hidup. Sementara itu, lebih dari 10.800 warga Palestina dipenjara di Israel, di mana kelompok hak asasi manusia menyatakan bahwa mereka mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang telah menyebabkan banyak kematian. (ant/ata/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 20 Agustus 2025
30o
Kurs