Suasana haru menyelimuti prosesi wisuda Telkom University Kampus Surabaya yang digelar pada, Sabtu (25/10/2025), di Lapangan Tenis Telkom University Surabaya, Jawa Timur.
Momen emosional terjadi ketika orang tua dari almarhum Naufal Tsani Firjatulloh, Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Telkom Surabaya angkatan 2021 yang meninggal pada Juli lalu usai menyelesaikan masa studi, hadir untuk mewakili putra tercinta mereka dalam upacara wisuda.
Kehadiran kedua orang tua Naufal disambut dengan penghormatan penuh khidmat dari seluruh hadirin. Tepuk tangan panjang dan suasana penuh haru menjadi simbol penghargaan atas perjuangan dan doa orang tua dalam mendampingi perjalanan akademik sang anak.
Momen itu juga menjadi pengingat kuat bahwa setiap pencapaian akademik lahir dari dukungan, cinta, dan pengorbanan keluarga.
Di tengah suasana tersebut, prosesi wisuda tetap berlangsung khidmat. Rektor Telkom University, Prof. Suyanto, secara resmi mewisuda 543 lulusan program sarjana (S1) dari berbagai program studi. Dalam sambutannya, Prof. Suyanto menegaskan pentingnya wisuda sebagai awal perjalanan baru bagi para lulusan.
“Perjalanan tidak hanya sampai di sini, namun para lulusan akan menghadapi perjalanan panjang setelah wisuda. Maka perlunya membekali diri dengan kompetensi personal dan kolaborasi komunal,” ujar Prof. Suyanto.
Dia juga menegaskan visi Telkom University untuk menjadi “national excellence entrepreneurial university berbasis Safe AI pada tahun 2028” yang berkontribusi pada pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Safe AI, kata dia, merupakan singkatan dari Secure/Sustainable, Accurate, Fair/Fast, dan Explainable Artificial Intelligence.
Dari total 543 lulusan, 4 orang meraih predikat Summa Cumlaude dan 78 orang meraih predikat Cumlaude dari berbagai program studi, mulai dari Bisnis Digital hingga Teknik Telekomunikasi.
Menutup sambutannya, Prof. Suyanto menyampaikan pesan inspiratif kepada para wisudawan.
“Selamat bergabung dalam forum alumni Universitas Telkom (FAST). Siapkan perbekalan dan ketahanan untuk perjuangan panjang tak berkesudahan. Tingkatkan kompetensi dan kolaborasi komunal, hasilkan karya monumental, dan harmonikan empati serta profesionalitas untuk memberi pencerahan bagi umat manusia,” tuturnya. (bil/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
