Rabu, 6 Agustus 2025

NASA Percepat Pembangunan Reaktor Nuklir di Bulan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Pemandangan bulan yang diambil di Philadelphia pada tanggal 4 Juli 2025. Foto: AFP

Sean Duffy Penjabat Administrator NASA mengarahkan percepatan program penempatan reaktor nuklir di permukaan bulan.

Langkah ini bertujuan mendukung misi eksplorasi bulan sekaligus menjaga keunggulan Amerika Serikat dari China dan Rusia yang juga mengincar proyek serupa pada pertengahan 2030-an.

Arahan tertanggal 31 Juli yang diperoleh CNN menyebutkan, jika negara lain lebih dulu menempatkan reaktor di bulan, mereka bisa menetapkan “zona terlarang” yang dapat menghambat kehadiran AS di sana.

Program Artemis milik NASA, khususnya misi Artemis III yang dijadwalkan pada 2027, ditargetkan mengembalikan manusia ke permukaan bulan untuk pertama kalinya sejak lebih dari lima dekade lalu.

“Kita sedang berlomba ke bulan — berlomba dengan Tiongkok,” kata Duffy dalam konferensi pers, Selasa (6/8/2025) waktu setempat. “Dan untuk memiliki pangkalan di bulan, kita membutuhkan energi.”

Dalam arahannya, Duffy juga meminta penunjukan seorang pemimpin program dalam waktu 30 hari untuk mempercepat proyek ini. Media Politico pertama kali melaporkan inisiatif tersebut.

NASA sebelumnya telah mengembangkan sistem tenaga berbasis fisi nuklir bersama Departemen Energi. Proyek tersebut ditargetkan mampu menghasilkan sedikitnya 40 kilowatt listrik, cukup untuk menopang 30 rumah selama satu dekade.

Namun untuk menopang kehadiran manusia dalam jangka panjang di bulan, diperlukan minimal 100 kilowatt listrik (100kWe).

“Energi itu penting. Jika kita ingin mempertahankan kehidupan di bulan dan selanjutnya ke Mars, teknologi ini sangat vital,” tegas Duffy.

Arahan ini menjadi gebrakan besar pertama Duffy sejak ditunjuk sebagai pelaksana tugas administrator NASA pada Juli lalu. Penunjukannya menuai sorotan karena ia juga menjabat sebagai Menteri Perhubungan AS di tengah krisis keselamatan penerbangan.

Selain soal reaktor nuklir, Duffy juga menerbitkan arahan kedua pekan lalu untuk mempercepat pengembangan stasiun luar angkasa komersial yang akan menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

NASA akan membuka permintaan proposal dalam 60 hari dan menargetkan kontrak kepada minimal dua perusahaan dalam waktu enam bulan.

Stasiun Luar Angkasa Internasional saat ini sudah memasuki masa tua dan telah mengalami beberapa kebocoran. Operasionalnya diperkirakan akan dihentikan pada 2030. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 6 Agustus 2025
32o
Kurs