Perayaan Hari Natal di berbagai belahan dunia pada, Kamis (25/12/2025), diwarnai doa untuk mewujudkan perdamaian di wilayah-wilayah yang tengah dilanda konflik, termasuk Palestina dan Ukraina.
Di Bethlehem, Tepi Barat, perayaan Natal kembali digelar di kota kelahiran Yesus untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, menyusul deklarasi gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas. Perayaan ini membawa secercah harapan setelah bertahun-tahun ditiadakan akibat konflik berkepanjangan.
Melansir kantor berita Kyodo, meski lampu-lampu Natal kembali menghiasi kota kuno tersebut, warga setempat mengaku luka batin akibat perang belum sepenuhnya sembuh.
“Pembantaian di Gaza masih terus berlangsung hingga sekarang, dan hati masyarakat dipenuhi kesedihan,” ujar Ahmed Joseph (40 tahun), warga Bethlehem.
Ia menambahkan, doa untuk perdamaian menjadi harapan utama semua orang, tanpa memandang latar belakang.
“Saya berdoa agar perdamaian segera datang, supaya semua orang bisa hidup bahagia, apa pun agamanya dan apa pun warna kulitnya,” kata Joseph, yang beragama Islam.
Harapan Damai dari Ukraina
Sementara itu di Ukraina, keluarga para prajurit yang bertempur di garis depan terus merindukan momen kebersamaan, seiring perang dengan Rusia yang belum berakhir.
Pada malam Natal, umat berkumpul di Biara St. Michael Golden-Domed di Kyiv untuk mengikuti ibadah dalam suasana temaram. Katedral hanya diterangi cahaya lilin akibat pemadaman listrik, dengan suhu di dalam ruangan turun hingga minus tujuh derajat Celsius.
Seorang ibu bernama Svitlana (46 tahun) tampak menangis mengenang putranya yang berusia 21 tahun, dan kini tengah bertugas di medan perang.
“Saya hanya berharap perdamaian segera datang,” ujarnya sambil menahan haru. “Saya ingin anak saya bisa menikmati hidupnya.”
Paus Serukan Perdamaian Dunia
Dari Vatikan, Paus Leo XIV turut menyampaikan pesan damai dalam misa Natal di Basilika Santo Petrus, yang dihadiri sekitar 6.000 jemaat.
Dalam khotbahnya, Paus menyerukan agar umat manusia menjadi “pembawa perdamaian” di tengah dunia yang masih dilanda konflik dan kekerasan. (bil/ham)
NOW ON AIR SSFM 100
