Operasi Zebra Semeru 2025 akan mulai dilaksanakan jajaran Ditlantas Polda Jawa Timur (Jatim) pada 17 hingga 30 November 2025. Operasi yang digelar serentak selama 14 hari di seluruh wilayah Jatim itu fokus menekan pelanggaran lalu lintas serta menurunkan angka kecelakaan.
Kompol Hari Aziz Kasidikmas Subditkamsel Ditlantas Polda Jatim mengatakan, selain menurunkan angka fatalitas korban kecelakaan, operasi itu juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat berlalu-lintas.
Nantinya, ada delapan pelanggaran berpotensi kecelakaan yang menjadi prioritas utama penindakan, mulai dari berkendara tanpa helm, berboncengan lebih dari satu, hingga pengemudi di bawah umur.
“Pengendara roda empat yang tidak menggunakan sabuk keselamatan, menggunakan kendaraan dalam keadaan terpengaruh alkohol atau minuman keras, melawan arus, dan berkendara melebihi batas kecepatan. Itu mungkin yang prioritas utama untuk dilaksanakan penindakan,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (15/11/2025).
Kompol Hari melanjutkan, strategi operasi tahun ini dibagi menjadi tiga metode, yaitu preventif 40 persen, preemtif 40 persen, dan represif 20 persen. Sedangkan metode tilangnya, 95 persen akan melalui e-tilang.
Dia menambahkan, presentase tindakan represif memang dibuat lebih kecil karena dititikberatkan ke penilangan.
“Kami lihat ini juga yang preventif dan preemtif akan masuk ke masyarakat, ke organisasi, ke tempat-tempat keramaian terus melaksanakan kegiatan itu nanti,” paparnya.
Sementara untuk titik Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), Kompol Hari menyatakan sudah tersebar luas di Jatim. Sehingga, bisa membantu metode e-tilang.
“Di daerah Jawa Timur ini ada kurang lebih titik-titik yang sudah ada e-tilang itu kurang lebih 145 itu E-tilang statis, dan e-tilang mobil nanti 51, terus mobil keliling itu tujuh. Kalau di Surabaya mungkin ada 22 titik nanti yang sudah dikirimkan, tempat-tempat yang sudah siap untuk dilaksanakan e-tilang,” bebernya.
Terkait ruas jalan rusak mulai berlubang hingg bergelombang yang sering jadi titik rawan kecelakaan, Kompol Hari mengatakan koordinasi sudah berjalan dengan pemerintah daerah setempat.
“Itu kami sudah laksanakan kegiatan itu. Nanti akan dilaksanakan pos pengamanan secara terpadu di lokasi strategis agar dapat memonitor situasi kami di sekitar lokasinya nanti,” tutupnya.(bil/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
