Selasa, 2 Desember 2025

PBB Kecam Serangan Israel di Suriah, Pelanggaran Kedaulatan dan Integritas Teritorial

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB. Foto: Anadolu

Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB mengecam serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah Suriah, yang disebutnya sebagai “pelanggaran terhadap kedaulatan” negara itu.

Stephane Dujarric juru bicara PBB menyampaikan, Guterres prihatin dengan meningkatnya ketegangan di beberapa kawasan di Damaskus, dan mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil.

“Sekjen PBB juga mengecam pelanggaran Israel terhadap kedaulatan Suriah, termasuk serangan udara terbaru yang terjadi di dekat istana presiden di Damaskus,” kata Dujarric, dilansir dari Antara pada Sabtu (3/5/2025).

Israel harus menghentikan serangan-serangan itu dan “menghormati kedaulatan, kesatuan, integritas teritorial, dan kemerdekaan Suriah,” katanya, menambahkan.

Menurut Dujarric, Guterres mengapresiasi upaya pemerintah Suriah untuk meredam kekerasan serta menjaga keamanan dan stabilitas

Sekjen PBB, kata dia, juga menyerukan agar otoritas Suriah “melakukan investigasi secara transparan dan terbuka terhadap semua pelanggaran yang terjadi.”

“Selain itu, Sekretaris Jenderal juga menekankan pentingnya mendukung transisi politik yang dapat dipercaya, tertib, dan inklusif di Suriah sesuai prinsip-prinsip utama Resolusi 2254 (2015),” kata Dujarric.

Sebelumnya pada Jumat (2/5/2025) pagi, militer Israel melancarkan serangan udara yang menyasar kawasan di dekat istana presiden di ibu kota Suriah, Damaskus.

Para pejabat Israel berdalih bahwa serangan itu menjadi peringatan bagi kelompok bersenjata di kawasan selatan Damaskus yang dianggap membawa ancaman terhadap komunitas Druze berada.

Serangan itu dianggap sangat provokatif karena terjadi hanya beberapa jam setelah para tokoh Druze merilis pernyataan video yang menegaskan komitmen mereka terhadap persatuan Suriah dan penolakan terhadap segala bentuk perpecahan atau separatisme.

Para pengamat menilai bahwa serangan Israel tersebut tampaknya bertujuan untuk mengeksploitasi ketegangan antarsuku, khususnya di kalangan komunitas Druze di Suriah, guna membenarkan intervensi dan mendorong perpecahan di negara itu.

Pemerintah Damaskus telah berulang kali menegaskan bahwa semua kelompok agama dan etnis di Suriah memiliki hak dan representasi yang setara. (ant/bel/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 2 Desember 2025
27o
Kurs