Minggu, 15 Juni 2025

PBNU Harap Paus Baru Tetap Lanjutkan Perjuangan Kemanusiaan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia. Foto: Getty Images

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap calon pengganti Paus Fransiskus yang wafat memiliki semangat yang sama dalam memperjuangkan nilai-nilai persaudaraan manusia.

“Kita semua berdoa bahwa berpulangnya Paus Fransiskus akan digantikan oleh pemimpin yang sama baiknya dan sama gigihnya dalam memperjuangkan kemanusiaan,” ujar KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU, dilansir dari Antara pada Selasa (22/4/2025).

Gus Yahya, sapannya menyatakan kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi umat manusia.

Ia menyebut Paus Fransiskus sebagai sosok yang senantiasa menebar kasih sayang kepada seluruh umat manusia tanpa membedakan latar belakang apapun.

Sikap universal tersebut dinilainya sebagai teladan paripurna dalam kemanusiaan.

“Selama kepemimpinan beliau, menghadirkan Gereja Katolik ini sebagai pengasuh kemanusiaan. Itu adalah keteladanan yang paripurna untuk semua orang,” katanya.

Ia menyoroti inisiatif besar Paus Fransiskus dalam membangun perdamaian dan persaudaraan lintas iman. Salah satu tonggak penting adalah penandatanganan Piagam Persaudaraan Kemanusiaan bersama Ahmad Al-Tayyeb Grand Syaikh Al-Azhar.

Sebelumnya, Vatikan mengumumkan kabar duka bahwa Paus Fransiskus tutup usia pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 pagi waktu setempat. Paus Fransiskus wafat dalam usia 88 tahun.

Wafatnya Paus Fransiskus menandai dimulainya salah satu proses paling sakral dan tertutup dalam Gereja Katolik Roma, yakni Konklaf Kepausan, untuk memilih pemimpin spiritual baru bagi lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Proses pemilihan paus baru dilakukan di Kapel Sistina, Vatikan, dan dipimpin oleh Kolegium Kardinal, yang terdiri atas pejabat tinggi Gereja Katolik.

Saat ini, terdapat 252 kardinal di seluruh dunia, namun hanya 138 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara dalam konklaf tersebut.

Sesuai tradisi, pemakaman paus akan diikuti masa berkabung selama sembilan hari atau novemdiales. Setelah itu, dalam jangka waktu dua hingga tiga minggu, para kardinal dari berbagai negara akan berkumpul di Vatikan untuk memulai konklaf. (ant/bel/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Minggu, 15 Juni 2025
27o
Kurs