
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk serangan unilateral Israel atas Iran yang telah menimbulkan korban kemanusiaan yang besar, dan berpotensi mengundang keterlibatan pihak-pihak lain, termasuk negara-negara besar.
Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU menyatakan, perang ini menjadi ancaman yang berbahaya terhadap kemanusiaan, keamanan dan stabilitas internasional.
“PBNU mengutuk serangan unilateral Israel terhadap Iran yang memicu eskalasi konflik militer di kawasan, dan meminta Israel mengakui hak Iran sebagai negara yang berdaulat untuk mempertahankan diri,” ujarnya dilansir dari Antara pada Sabtu (21/6/2025).
Yahya juga menyatakan keprihatinan PBNU terhadap korban kemanusiaan yang terjadi akibat eskalasi konflik militer ini dan khawatir dengan potensi dampak global yang mengiringinya.
Oleh karena itu, PBNU mendesak semua pihak untuk mengupayakan de-eskalasi konflik dan melakukan gencatan senjata sesegera mungkin, serta meminta Pemerintah Republik Indonesia mengambil langkah-langkah politik internasional sebagai kontribusi untuk mengupayakan solusi.
“PBNU juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera bertindak sebagai otoritas pemelihara tatanan internasional guna membendung konflik-konflik militer yang marak di berbagai kawasan dewasa ini (Rusia-Ukraina, Pakistan-India, termasuk Iran-Israel) demi keamanan dan stabilitas global,” ucap Yahya.
Ia juga mengajak segenap warga NU, kaum Muslimin, dan seluruh umat manusia dari latar belakang kebangsaan atau agama manapun untuk turut memanjatkan doa dan memohon pertolongan kepada Tuhan YME demi perdamaian, keselamatan peradaban dan kemanusiaan. (ant/saf/faz)