
Lalu lintas di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur kembali mengalami kepadatan pada Rabu (23/7/2025) kemarin malam sekitar dengan antrean sepanjang 7-10 kilometer.
Iptu Dwi Wijiyanto Kanit Turjawali Satlantas Polresta Banyuwangi mengatakan ada sejumlah penyebab terjadinya kemacetan tersebut, mulai dari keterbatasan jumlah kapal hingga banyaknya jumlah volume kendaraan besar yang menuju ke Pelabuhan Ketapang.
Dwi Wijayanto mengatakan antrean kendaraan ini juga dipicu oleh pembatasan kapal yang harus beroperasi karena adanya inspeksi kapal.
“Ada beberapa penyebab, pertama karena keterbatasan jumlah kapal yang belum terpenuhi. Kemudian volume kendaraan terbesar yang menuju pelabuhan sangat padat sekali, awalnya emang dari adanya pembatasan jumlah kapal yang beroperasi efeknya sampai sekarang,” ujar Dwi Wijiyanto saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Kamis (24/7/2025).
Selain itu daya angkut kapal saat ini telah dibatasi, untuk kapal besar yang biasa menampung 40 kendaraan truk hanya boleh mengangkut 30 truk saja. Sementara kapal biasa yang mulanya menampung 10 kendaraan, saat ini hanya dibolehkan 8 kendaraan saja.
Kebijakan pembatasan jumlah kendaraan tersebut mulai diterapkan pascatragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali yang diduga banyak penumpang di luar data manifes.
“Sehingga antara parkir dan yang diseberangkan tidak seimbang, sedangkan kendaraan yang parkir terus bertambah,” ungkapnya.
Untuk mengatasi kendala macet di Ketapang, Satlantas Polresta Banyuwangi telah melakukan upaya rekayasa lalu lintas hingga menertibkan pengemudi yang ngeblong.
“Kami sudah mengurai tapi ternyata masih ramai sekali ditambah kendaraan yang ngeblong juga banyak. Kami akan terus melakukan rekayasa lalu lintas demi mengurai kepadatan,” jelasnya.(wld/ipg)