Melalui ajang pemilihan duta SMA Nasional tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) lewat Direktorat SMA, pelajar Jatim meraih penghargaan tertinggi.
Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Jatim mengatakan, pelajar Jatim yang berhasil menyisihkan 70 lebih kompetitor dari 38 provinsi di Indonesia itu, yakni Alexa Salsabila Putri Rahmanto asal SMAN 1 Sooko Mojokerto.
Pihaknya mengapresiasi perwakilan Jatim tersebut. Ia mengaku bangga dengan tekad Alexa dalam mengikuti ajang kepemimpinan di tingkat SMA.
Menurutnya, hal tersebut melatih murid untuk berani unjuk diri, menyampaikan gagasan dan mengasah diri dalam menghadapi para kompetitor yang berasal dari berbagai daerah.
“Pemimpin itu dibentuk dari proses yang panjang, dari pengalaman, pendidikan bahkan dari pengembangan pelatihan. Ajang ini salah satunya menyiapkan pemimpin masa depan. Karena mereka dinobatkan sebagai duta, maka tugas mereka nanti juga bagaimana membangun sinergi dan kolaborasi dengan orang lain utamanya dengan duta-duta SMA di tingkat provinsi,” katanya, Senin (11/8/2025).
Ia mengatakan, lewat ajang duta SMA Nasional, para murid berkesempatan membuka jejaring pengalaman, mengasah wawasan, penguatan karakter, kepemimpinan, dan keterampilan lebih banyak, sehingga akan terbentuk generasi berkualitas.
Pihaknya berharap, capaian murid Jatim itu, bisa menularkan semangat kepada lebih banyak murid asal Jatim lainnya untuk berprestasi.
“Harapannya, ini akan jadi role mode bagi yang lain. Karena ajang ini sekaligus akan membentuk murid menjadi agen perubahan dan menjadi pemimpin. Bagaimana public speaking mereka juga terasah. Saya berharap akan ada murid-murid yang lain sehingga akan tercetak pula calon-calon pemimpin bangsa dari generasi Z ini,” ucapnya.
Sementara itu, Alexa mengatakan bahwa dirinya melalui proses seleksi ketat dan panjang hingga menjadi duta SMA Nasional 2025. Ia melakukan berbagai persiapan mulai dari mematangkan komunikasi dengan latihan public speaking, storytelling dam improvisasi, hingga menambah pengetahuan.
“Menata keberanian dan memperluas pengetahuan melalui membaca, riset isu pendidikan, dan mengetahui program prioritas Kemendikdasmen. Serta mental, untuk melatih ketenangan dan percaya diri dan dapat tampil konsisten tanpa gugup,” ucapnya.
Setelah terpilih, remaja 16 tahun itu ditugaskan untuk segera membangun koordinasi dengan Duta SMA Provinsi, mengidentifikasi isu pendidikan yang relevan di daerah, dan merancang program tindak lanjut.
“Dalam tiga bulan pertama fokus utama saya adalah membentuk jejaring kerja yang solid, melakukan sosialisasi program prioritas Direktorat SMA, dan mulai mengimplementasikan kegiatan yang selaras dengan visi nasional,” pungkasnya. (ris/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
