Pembelajaran di Jember Aman Meski BBM Langka, Skema Daring dan Luring Diterapkan

Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memastikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Jember dan wilayah sekitarnya yang sempat terdampak kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), tetap berjalan dengan semestinya.

Aries mengatakan, setidaknya ada sejumlah 50 satuan pendidikan SMA dan SMK baik negeri dan swasta di Jember yang terdampak secara langsung akibat kelangkaan BBM tersebut. Sedangkan di Lumajang, tidak terdampak.

“Di Bondowoso sesuai laporan kepala cabang yang saya terima kurang dari 10 murid yang terdampak kelangkaan BBM. Mereka berdomisili di Kota. Namun sore (kemarin) kondisi BBM sudah stabil longgar,” katanya pada Rabu (30/7/2025).

KBM di wilayah Jember, kata Aries, diberlakukan dengan dua skema, yakni murid yang berdekatan dengan sekolah tetap masuk. Sedangkan murid yang berjarak jauh dari sekolah diterapkan pembelajaran daring.

“Kita pastikan KBM tidak terganggu. Pembelajaran tetap kita maksimalkan. Untuk yang rumahnya jauh dari sekolah sementara mengikuti pembelajaran daring. Tapi yang dekat bisa berjalan kaki atau naik sepeda,” ucapnya.

Pihaknya berharap, antrean panjang BBM yang berada di wilayah Jember, Bondowoso, Banyuwangi dan sekitarnya bisa segera selesai, agar proses pendidikan di wilayah tersebut juga bisa normal kembali.

Seperti diketahui, sebelumnya Bupati Jember juga sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait sekolah daring jenjang SD dan SMP sederajat, menyusul adanya kelangkaan BBM di wilayah tersebut.

Kelangkaan distribusi BBM di Jember itu, merupakan dampak dari penutupan jalur Gumitir, di perbatasan antara Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur. Kondisi tersebut, berimbas pada terganggunya kegiatan KBM di wilayah tersebut. (ris/saf/ipg)