
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun ulang Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang sebelumnya bagian musalanya ambruk dan menyebabkan sebanyak 67 korban meninggal dunia.
Dody Hanggodo Menteri PU mengatakan bahwa pembangunan ulang itu akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, menurutnya tidak menutup kemungkinan apabila ada bantuan dari pihak swasta.
“Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah, Insya Allah cuman dari APBN. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN,” ujarnya seusai melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar di Kantor Kementerian PU Jakarta, Selasa (9/10/2025).
Melansir Antara, nantinya Kementerian PU tidak hanya akan melakukan revitalisasi, namun melakukan pembangunan ulang terhadap bangunan ponpes di Kecamatan Buduran tersebut.
“Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol, dari pada kita tambal sulam,” ujar
Terkait jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan ulang Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Kementerian PU masih melalukan perhitungan dengan para pihak terkait.
Dia menjelaskan semestinya anggaran pondok pesantren masuk ke Kementerian Agama, namun, karena musibah ini merupakan kondisi darurat, maka kementeriannya akan ikut andil.
“Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat, yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” ujar Menteri PU.
Dalam kesempatan sama, Abdul Muhaimin Iskandar Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat mengatakan pemerintah segera membuka layanan hotline bagi masyarakat yang ingin mengadukan bangunan sekolah, utamanya pondok pesantren yang rawan rubuh atau ambruk.
Terkait nomor layanan hotline, pemerintah akan segera mempublikasikan kepada masyarakat dalam waktu dekat.
“Kita buka hotline, nanti dikasih tahu nomornya. Tolong disampaikan kepada masyarakat, pesantren-pesantren yang merasa rawan, konsultasi saja dengan hotline,” ujar Muhaimin.
Sebelumnya, bangunan musala di lantai tiga Ponpes Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, ambruk pada, Senin (29/9/2025) lalu. Saat kejadian ratusan santri sedang melaksanakan shalat berjamaah dan terjebak di bawah puing-puing.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh jenazah korban reruntuhan telah ditemukan oleh tim SAR gabungan. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan mengatakan total ada sebanyak 67 jenazah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian. (ant/bil/ipg)