
Pemerintah Australia dan Nahdlatul Ulama (NU) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerja sama strategis multisektor, pada Selasa (5/8/2025).
Penandatanganan dilakukan oleh Anne Aly Menteri Pembangunan Internasional, Usaha Kecil, dan Multikultural Australia dan Alissa Wahid Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Surabaya.
Aly mengatakan nota kesepahaman akan memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, penanggulangan bencana, pengembangan manusia, serta mempererat hubungan antara masyarakat Australia dan Indonesia melalui pertukaran dan kegiatan bbudaya.
“Ini akan memperkuat kemitraan kita dan mendukung kegiatan-kegiatan penting pengembangan masyarakat,” katanya.
Australia dan Indonesia, kaya Aly, merupakan mitra dekat dengan sejarah panjang persahabatan yang kuat. Ia mengaku terhormat bisa datang ke Surabaya untuk pertama kalinya sebagai seorang menteri dan perempuan muslim pertama yang berada di pemerintahan Australia.
“Membanggakan secara pribadi dan profesional. Sebagai perempuan muslim, saya merasa terhormat dapat berdiri bersama saudara-saudara sesana muslim, menandatangani MoU dengan organisasi Islam terbesar di dunia, yang telah bekerja luar biasa membangun masyarakat,” katanya.
Kerja sama antara Australia dan Indonesia, kata dia, merupakan implementasi dari nilai-nilai persahabatan, solidaritas dan komitmen bersama dalam membangun kawasan yang aman dan stabil.
“Hubungan yang kuat ini tidak terjadi secara kebetulan, tetapi karena komitmen kedua negara. Ini bukan hanya untuk kepentingan bilateral, tetapi juga untuk keamanan dan stabilitas kawasan,” tuturnya.
Alissa Wahid Ketua Pengurus PBNU mengatakan, penandatanganan MoU itu menjadi simbol kuat dari tiga bentuk persaudaraan yang selama ini dijunjung tinggi NU, yakni, ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan).
“Kami merasa sangat terhormat dapat berdialog langsung dengan menteri muslim pertama dari Australia. Ini bukan hanya persaudaraan kemanusiaan, tetapi juga persaudaraan sesama Muslim,” ujar Alissa.
Kerja sama itu, lanjut dia, merupakan bagian dari komitmen untuk saling membantu dan upaya dalam mewujudkan untuk kemaslahatan bersama.
“Nota Kesepahaman ini akan memberikan bantuan dalam hal keahlian, pertukaran pengetahuan, dan strategi lain yang dibutuhkan untuk memperluas kegiatan komunitas,” pungkasnya.(ris/iss)