Minggu, 1 Juni 2025

Pemerintah Bangun Listrik Bersih ke Pelosok Lewat Transmisi 47.000 Kms

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Bahlil Lahadalia Menteri ESDM(tengah) saat peluncuran Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Foto: Antara

Pemerintah akan membangun jaringan kabel transmisi sepanjang lebih dari 47.000 kilometer sirkuit (kms) dalam rangka memasok listrik bersih ke seluruh pelosok negeri.

Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/5/2025), mengatakan pemerintah menyiapkan pembangunan infrastruktur listrik hingga menyentuh ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia.

Dilansir Antara, transmisi sepanjang 47.758 kilometer sirkuit (kms) akan dibangun secara bertahap dalam satu dekade mendatang.

Jaringan transmisi tersebut akan menghubungkan listrik dari pembangkit EBT ke gardu induk milik PLN, kemudian disalurkan melalui jaringan distribusi ke pelanggan.

Rancangan tersebut tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 2025-2034.

Pembangunan jaringan tersebut akan mempermudah interkoneksi pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) sampai ke rumah tangga.

“Untuk bisa menghubungkan energi baru terbarukan ini kita harus punya jaringan. Kita harusnya target (EBT) 23 persen, sekarang baru 15-16 persen. Kita semua sudah programkan EBT, tetapi ternyata tidak ada jaringannya. Ini yang membuat masalah besar,” ungkap Bahlil saat pengumuman Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Dari keseluruhan transmisi yang direncanakan dibangun, regional Jawa, Madura, dan Bali menjadi yang terpanjang, yaitu 13,9 ribu kms.

Kemudian, akan dibangun 11,2 ribu kms di Sumatera dan 9,8 ribu kms untuk Pulau Kalimantan.

Adapun di Pulau Sulawesi akan dibangun 9,0 ribu kms transmisi. Sementara, 3,9 ribu kms untuk regional Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara demi memperkuat sistem kelistrikan di wilayah timur Indonesia.

Selain itu, tambahan gardu induk juga akan dibangun sebesar 107.950 mega volt ampere (MVA) di seluruh Indonesia.

“Pembangunan penyaluran ketenagalistrikan tersebut membuka peluang investasi sebesar Rp565,3 triliun,” jelas Bahlil.

Selain itu, peluang lapangan kerja yang mencakup kebutuhan industri manufaktur, konstruksi, operasi, serta pemeliharaan untuk transmisi dan gardu induk, termasuk distribusi juga terbuka bagi 881.132 tenaga kerja.

Untuk meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja, Bahlil berharap seluruh pembangunan transmisi dan gardu induk dapat memaksimalkan penggunaan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dengan harga lebih kompetitif dan meminimalisasi impor.

“Ini saya harapkan tidak ada impor ya. Dimaksimalkan semua industri dalam negeri. Karena ini investasinya sekitar Rp400-500 triliun hanya untuk transmisi sama gardu induk. Ini opportunity bagus. Supaya kita mengamankan TKDN kita. Jangan pasar besar dikasih untuk luar negeri, harus dalam negeri,” sebut Bahlil.(ant/kak/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Minggu, 1 Juni 2025
26o
Kurs