Jumat, 28 November 2025

Pemerintah Kejar Restorasi TN Tesso Nilo, Jaga Habitat Gajah Sumatera

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Raja Juli Antoni Menhut (kiri) ketika meninjau kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, Jumat (28/11/2025) Foto: Kemenhut

Raja Juli Antoni Menteri Kehutanan (Menhut) memastikan upaya restorasi Taman Nasional Tesso Nilo akan terus dilakukan, dengan fokus awal di lahan seluas 31 ribu hektare untuk menjaga habitat para satwa di dalamnya termasuk gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus).

“Proses restorasi Taman Nasional Tesso Nilo terus dilakukan. Kami terus bekerja untuk memastikan Domang dan kawan-kawan rumahnya tidak diganggu dan mereka bisa hidup di alam bebas,” ujar Raja Juli Antoni Menhut dalam pernyataan terkonfirmasi dari Jakarta yang dirilis Antara, Jumat (28/11/2025).

Sebagai bentuk upaya restorasi, Menhut Raja Juli telah melakukan penanaman dalam peninjauan di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau pada hari ini. Hal serupa juga sudah dilakukan Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki dalam peninjauan beberapa pekan lalu.

Dia menyebut, restorasi akan fokus dilakukan dengan luasan 31 ribu hektare, yang nantinya akan berkembang menjadi 80 ribu hektare di Taman Nasional Tesso Nilo.

“InsyaAllah sesegera mungkin sudah dimulai, Pak Wamen kemarin sudah tiga minggu yang lalu sudah memulai proses restorasi kawasan Tesso Nilo, rencananya 511 hektare. Kemarin saya juga insyaallah sudah ada komitmen 7 ribuan lagi yang akan ditanam. Insyaallah di 31 ribu ini dulu nih yang kami restorasi jadi fokus utama, nanti pelan-pelan bisa ke 80 ribuan taman nasional seperti yang ada di SK terakhir,” ujar Menhut.

Menhut mengatakan Prabowo Subianto Presiden telah memerintahkan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) untuk mengembalikan Tesso Nilo sebagai habitat gajah Sumatera.

Mengakui mengetahui adanya resistensi dari masyarakat, dia menyebut persoalan yang terjadi di Tesso Nilo bukan merupakan persoalan yang baru saja muncul.

Ia menyebut dengan pendekatan persuasif, nantinya pada Desember sebanyak 394 KK akan direlokasi ke lokasi yang sudah disiapkan. Menhut memastikan bahwa Taman Nasional Tesso Nilo merupakan rumah bagi gajah Sumatera sehingga perlu dijaga secara bersama-sama.

“Kami tau ada resistensi dari masyarakat namun dengan pendekatan persuasif selama 5 bulan terakhir, Insyaallah paling lambat pertengahan Desember kami akan mulai merealokasi teman-teman yang ada terutama di 31 ribu hektar di kawasan inti,” katanya.

Tidak hanya itu, warga juga akan pindah ke tempat yang memang akan dilegalkan untuk mereka.

“Tapi sekali lagi bukan di Taman Nasional yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai Taman Nasional dan juga rumah bagi Gajah Sumatera yang memang kondisinya sangat memprihatinkan,” tambahnya.

Menhut mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan masyarakat dan warganet yang terus menyuarakan dan membantu restorasi Taman Nasional Tesso Nilo.

“Dalam 5-6 bulan terakhir kami telah bekerja keras mengambil alih Tesso Nilo untuk diperbaiki habitatnya. Alhamdulillah dengan kejadian terakhir (penghancuran posko pengamanan), dukungan dan simpati publik terutama di medsos, #SaveTessoNilo membuat kami tambah yakin dan tambah semangat mengamankan habitat gajah domang dan saudara-saudaranya,” kata Menhut Raja Juli Antoni dalam pernyataan dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat.

Dia menyoroti gelombang solidaritas dari masyarakat umum menjadi energi penting dalam upaya memperbaiki dan memulihkan habitat Taman Nasional Tesso Nilo yang merupakan salah satu benteng terakhir gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus).

Dukungan masyarakat di berbagai platform digital telah memperkuat komitmen pemerintah dalam mempercepat proses rehabilitasi kawasan tersebut.(ant/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 28 November 2025
27o
Kurs