Jumat, 10 Oktober 2025

Pemerintah Optimistis Swasembada Pangan Nasional Tercapai dalam Waktu Dekat

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Amran Sulaiman Mentan memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (9/10/2025). Foto: Biro Pers Setpres

Prabowo Subianto Presiden menginstruksikan jajaran Menteri Kabinet Merah Putih terus bekerja untuk memenuhi target swasembada pangan nasional, khususnya komoditas beras.

Arahan itu disampaikan Presiden, sore hari ini, Kamis (9/10/2025), dalam Rapat Kabinet Terbatas membahas program ketahanan pangan, di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam keterangannya sesudah rapat, Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian mengklaim swasembada pangan akan segera tercapai.

Dia bilang, kalau tidak ada gangguan semisal cuaca ekstrem, dalam dua sampai tiga bulan lagi, Indonesia bisa swasembada pangan. Sehingga, tidak perlu lagi impor beras.

“Dua bulan ke depan, kurang lebih tiga bulan, Insya Allah Indonesia tidak impor lagi. Tapi, mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem,” ujarnya di Kantor Presiden.

Menurut Amran, percepatan target itu diiringi dengan tren positif capaian produksi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional hingga September 2025 mencapai 33,1 juta ton.

Jumlah itu diperkirakan meningkat menjadi 34 juta ton di akhir tahun atau naik sekitar 4 juta ton dibanding tahun lalu.

Bahkan, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) memprediksi kenaikan produksi beras Indonesia nomor dua terbanyak di dunia di bawah Brasil.

“Produksi (beras) kita oleh FAO diprediksi kenaikannya nomor dua terbesar dunia setelah Brasil,” ucapnya.

Lebih lanjut, Menteri Pertanian menyebut, Prabowo Presiden juga memberikan perhatian terhadap peningkatan kesejahteraan petani.

Selain peningkatan produksi, Pemerintah mengklaim ada perbaikan indikator kesejahteraan petani.

Amran menjelaskan, Nilai Tukar Petani (NTP) sekarang mencapai 124,36. Nilai tersebut lebih tinggi dari target yan ditetapkan Pemerintah di angka 110.

Sementara itu, harga beras mengalami deflasi 0,13 persen pada September 2025. Penurunan harga itu tercatat sebagai yang pertama kali dalam lima tahun terakhir.

Sesudah produksi beras meningkat, Pemerintah mulai menyiapkan langkah lanjutan untuk meningkatkan produksi komoditas strategis lainnya.

“Sektor pangan InsyaAllah tahun ini aman. Kemudian, kita bergerak ke perkebunan dan hortikultura, nanti bergerak terakhir di peternakan. Kita akan selesaikan satu per satu,” pungkasnya.(rid/kir/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Jumat, 10 Oktober 2025
26o
Kurs