Pemimpin Hamas Nyatakan Siap Serahkan Senjata Jika Pendudukan Israel Berakhir

Khalil al-Hayya pemimpin Hamas di Jalur Gaza, menyatakan bahwa kelompoknya bersedia menyerahkan senjata jika pendudukan Israel di wilayah tersebut diakhiri.

“Senjata kami berkaitan dengan keberadaan pendudukan dan agresi, dan jika pendudukan berakhir, senjata ini akan diserahkan kepada negara,” kata al-Hayya dalam wawancara dengan Al Jazeera, Sabtu (6/12/2025).

Ia menambahkan bahwa persoalan pelucutan senjata masih dalam tahap pembahasan dengan berbagai faksi Palestina dan para mediator.

“(Persoalan) senjata masih dalam pembahasan dengan faksi-faksi dan para mediator, dan kesepakatan masih berada pada tahap awal,” ujarnya.

Dalam wawancara yang sama, al-Hayya mengungkapkan bahwa Hamas akan memasuki beberapa area baru pada, Minggu (7/12/2025), untuk mencari jasad para tawanan Israel yang belum ditemukan.

Terkait kondisi kemanusiaan di Gaza sejak gencatan senjata yang mulai berlaku 10 Oktober, al-Hayya menuding Israel masih menghambat masuknya sejumlah material penting ke wilayah tersebut.

“Israel menghalangi masuknya beberapa material ke Gaza seolah-olah kita masih berada di tengah perang,” kata al-Hayya.

Ia juga mengaku tidak puas dengan jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk. “Kami menyerukan kepada para mediator untuk melakukan intervensi,” tambahnya.

Hamas selama ini menolak pelucutan senjata dan menegaskan bahwa hal tersebut merupakan “batas yang tidak boleh dilanggar”. Di sisi lain, Israel tetap bersikeras bahwa pelucutan senjata Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya merupakan syarat utama dalam fase kedua perjanjian gencatan senjata Gaza. (bil/iss)