
Menekan angka pelanggaran lalu lintas di Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memasang barrier beton di Jalan Basuki Rahmat, tepatnya di depan mal Tunjungan Plaza.
Setelah aksi pengerusakan yang terjadi setelah demo di Gedung Negara Grahadi Surabaya akhir Agustus 2025 lalu, barrier di depan Tunjungan Plaza sempat tidak ada karena imbas pembakaran.
Namun, beberapa hari terakhir, Pemkot Surabaya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya kembali memasang barrier berbahan beton.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menilai pemasangan barrier beton lebih aman daripada bahan plastik, yang lebih mudah digeser sehingga membahayakan pengendara yang melintas.
“Karena kalau pakai yang plastik itu, orang mudah menggeser kemudian lewat (memotong jalan). Kalau nggak gitu digeser dilewati (orang menyeberang),” kata Eri, Minggu (19/10/2025).
Eri berharap setelah pembaruan barrier beton, warga dan pengguna jalan bisa saling menjaga fasilitas umum (fasum) yang ada. Dia juga meminta agar masyarakat bisa mematuhi peraturan jalan yang ada.
“Ayo saling menjaga Surabaya. Kalau ada tanda larangan parkir, jangan parkir (sembarangan), kalau sudah ditutup barrier jangan belok memotong jalan, agar apa? Nggak ada kecelakaan,” tutupnya. (kir/saf/ham)