
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengungkapkan bahwa siswa korban kekerasan guru saat pertandingan futsal sempat dicekik.
Ida Widayati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya menyebut, siswa inisial BAI sempat dicekik oleh guru inisial BAZ sebelum dihempaskan.
Akibatnya, korban mengalami retak tulang ekor.
“Karena kan sempat dicekik juga dihempaskan gitu lah, itu terpelanting itu jatuh duduk,” ungkapnya pada Selasa (29/4/2025).
Ida memastikan bahwa pihaknya akan melakukan pendampingan korban, meski masih bisa beraktivitas sekolah.
“Perkaranya itu namanya anak, menang, lalu euforia kemenangan itu, terus sakit hati, ini gurunya (lawan),” ucapnya.
Sementara itu, Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya memastikan sudah menonaktifkan guru tersebut untuk mengajar, hingga pemeriksaan kasus ini tuntas baik di ranah pemkot maupun kepolisian.
“Dia PPPK,” ucapnya.
Sementara pendampingan siswa diserahkan ke DP3APPKB.
Diberitakan sebelumnya, BAI, siswa MI swasta dibanting oleh guru SD negeri berinisial BAZ yang merupakan pelatih tim lawan.
Peristiwa itu terjadi usai pertandingan futsal di SMP swasta, Minggu (27/4/2025). Akibat kejadian tersebut, BAI mengalami retak tulang ekor.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya minta jajaran memberi atensi khusus untuk penanganan kasus ampai tuntas dengan menjatuhkan sanksi terberat ke guru. (lta/saf/ipg)