Senin, 13 Oktober 2025

Pemkot Surabaya Siap Dampingi Masa Depan Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny yang Diamputasi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Dokter Aaron Franklyn Suaduon Simatupang yang mengamputasi Nur Ahmad di lokasi evakuasi, sedang melakukan pengecekan hari ini, Kamis (2/10/2025) di ruang rawat inap RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mendampingi masa depan Nur Ahmad korban tertimpa reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, hingga tangannya harus diamputasi di lokasi kejadian agar bisa dievakuasi.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan, pendampingan pertama yang dilakukan berupa pemulihan trauma akibat kejadian.

“Jadi kita lakukan pendampingan psikis, kita lakukan pendampingan keluarga, terutama psikis dulu,” katanya ketika ditemui di Gedung Sawunggaling Pemkot Surabaya, Senin (13/10/2025).

Setelah itu, Pemkot Surabaya akan melakukan pendampingan lain, terkait masa depan Nur Ahmad pascatangan kirinya diamputasi.

“Karena otomatis, mohon maaf, kalau sudah seperti ini kan dalam keadaan tidak normal. Maka pekerjaannya harus saya pikirkan juga. Bagaimana dia tetap bisa sekolah sampai dia lulus, dan dia setelah itu bekerja. Nanti kita diskusikan dengan keluarganya,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Nur Ahmad harus diamputasi lengan kiri agar bisa dievakuasi saat kejadian runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Senin (29/8/2025) lalu.

Tangannya tertimpa beton besar sejak kejadian hingga posisinya bisa diketahui oleh tim search and rescue (SAR) gabungan sekitar pukul 19.30 WIB atau 4,5 jam pascakejadian. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Senin, 13 Oktober 2025
31o
Kurs