
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan untuk 4.172 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2024.
Dengan rincian, SK pengangkatan diserahkan untuk 2.157 CPNS dan 2.015 PPPK Pemprov Jatim. Jumlah ini tercatat sebagai yang terbanyak di Indonesia.
Penyerahan SK pengangkatan tersebut berlangsung di Gedung Graha Unesa. Dalam momen itu Khofifah berpesan kepada ribuan CASN agar bisa menerapkan budaya kerja konsisten, inovatif, dan sinergi (KIS).
“Sesuai reformasi birokrasi arahan Presiden Prabowo, ASN diharapkan bisa lebih responsif dan melakukan percepatan kebijakan. Untuk itu ASN Pemprov Jatim diharap bisa membangun konsistensi, tumbuhkan inovasi dan luaskan sinergi,” ucap Khofifah dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).
Khofifah menyatakan penerapan budaya kerja KIS tersebut untuk mendorong potensi kekuatan yang telah dimiliki Jawa Timur.
Sebagai provinsi dengan perekonomian tertinggi kedua di Indonesia, lanjut Khofifah, kinerja ASN dapat dilihat dari tingginya capaian transaksi Misi Dagang antar provinsi yang menjadi tradisi Pemprov Jatim.
“Di NTB dan Balikpapan Misi Dagang kita tembus Rp 1 triliun. Ini bukti bahwa Goal Getter menjadi penting untuk terus membangun sinergi internal maupun eksternal,” jelasnya.
Kemudian di sisi inovasi, Khofifah memastikan bahwa Pemprov Jatim berkomitmen untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi ASN untuk mengembangkan diri.
Melalui kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam dan luar negeri, SDM ASN Pemprov Jatim dipastikan harus terus meningkatkan kualiatas dan jaringannya diperluas.
Kerjasama ini merupakan komitmen Pemprov Jatim untuk menyiapkan diri menghadapi target industri manufaktur Indonesia di Tahun 2045 sebesar 30 persen. Yang mana Jawa Timur pada tahun 2024 lalu telah mencapai 35 persen.
“Kita ada kerjasama dengan pemerintah Singapura berupa beasiswa bagi ASN dan juga beasiswa kerjasama dengan King’s College London di Malang melalui program Digital Future dan Digital Economy,” ujar Khofifah.(wld/kir/ipg)