
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan sebanyak 78.569 capaian vaksinasi kepada anak berusia sembilan bulan hingga enam tahun sebagai upaya menangani Kejadian Luas Biasa (KLB) wabah Campak di Kabupaten Sumenep, Madura.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan, Outbreak Response Immunization (ORI) atau vaksinasi Campak secara massal di Kabupaten Sumenep telah berlangsung sejak Senin (25/8/2025).
Vaksinasi tersebut digelar di 26 puskesmas dan 3 rumah sakit. Khofifah meminta semua unsur mulai dari tenaga kesehatan, aparat keamanan, hingga akademisi untuk terlibat mengawal vaksinasi supaya lebih menjangkau ke sejumlah wilayah.
“Jika ada yang belum terjangkau maka harus dilakukan penjangkauan oleh masyarakat di lini paling bawah Posyandu saya mohon ikut membantu proses penjangkauan pak Babinsa, Bhabinkamtibmas,” ujarnya, Rabu (27/8/2025), di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sementara itu, Sulvy Dwi Anggraini Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jatim menjelaskan, ada tiga dosis imunisasi Campak yang akan diberikan kepada masyarakat.
“Tujuannya membentuk kekebalan tubuh,” ujar Sulvy, dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).
Wabah Campak yang disebabkan virus hanya bisa dicegah lewat vaksinasi Campak Dasar dan Campak Booster agar kelompok rentan seperti bayi bisa terlindungi.
Sulvy menjelaskan, ada sejumlah penyebab yang menjadikan suatu wilayah ditetapkan status KLB. Seperti rendahnya cakupan imunisasi dan kurangnya pemahaman masyarakat.
“Kami berharap KLB ini membuat masyarakat makin sadar pentingnya imunisasi. Mari tuntaskan vaksinasi,” tandasnya.(wld/rid)