Kamis, 28 Agustus 2025

Pemred Suara Surabaya Media Terima Penghargaan di Indonesia Marketing Festival 2025

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eddy Prastyo Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara Surabaya Media (berkacamata) menerima penghargaan di Indonesian Marketing Festival 2025, yang diserahkan oleh Hermawan Kartajaya Founder & Chair MCorp, Kamis (28/8/2025). Foto: Chandra suarasurabaya.net

Eddy Prastyo Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara Surabaya (SS) Media menerima penghargaan di Indonesia Marketing Festival 2025, Kamis (28/8/2025) di Sheraton Hotel Surabaya.

Usai menerima penghargaan Industry Marketing Champion 2025 itu, Eddy menyebut Suara Surabaya akan terus mempertahankan dampak sosial yang berkelanjutan.

Artinya, Suara Surabaya harus jadi media yang terus relevan dan punya manfaat.

“Jadi SS itu bukan institusi yang dibiayai oleh pajak negara. SS itu bisa bertahan ya karena relevansinya dan monetizing-nya itu datang dari manfaat,” bebernya usai menerima penghargaan, Kamis (28/8/2025).

Eddy Prastyo Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara Surabaya Media dengan penghargaan yang diterima di Indonesian Marketing Festival 2025, Kamis (28/8/2025). Foto: Chandra suarasurabaya.net

Senada dengan tema topik yang dibahas hari ini, Sustainable Marketing in The AI Era, Eddy menyebut, artificial intelligence (AI) memang banyak mengubah cara produksi dan cara berpikir.

Kehadiran AI bisa dimanfaatkan dengan mempermudah kinerja manusia, misalnya Suara Surabaya tidak lagi menunggu ke perpustakaan atau mencari narasumber hanya untuk mendapat data dasar jurnalistik.

“Tapi dengan AI kita bisa melakukan itu secara lebih cepat,” katanya.

Meski tidak dipungkiri, tantangannya banyak kompetitor atau media lain yang juga memanfaatkan AI.

Tapi, Suara Surabaya bisa tetap relevan dengan mempertahankan kepercayaan publik.

“Karena itulah Suara Surabaya harus membangun trust agar bisa mendapatkan dampak yang besar dan juga pengaruh yang bermanfaat buat publik,” bebernya lagi.

Salah satunya dengan tetap membangun hubungan antara crew, penyiar, gatekeeper dengan para pendengar secara emosi yang tidak bisa digantikan AI.

“Nah, karena itu penting untuk kita di Suara Surabaya untuk lebih meningkatkan kualitas komunikasi antar manusia, antar krunya SS dengan audiens-nya, dengan pendengarnya, dengan warga kota agar mereka bukan hanya sekedar melaporkan situasi kondisi lalu lintas atau apapun di sekitar mereka tapi juga mereka berbagi cerita, berbagi suasana batin, berbagi rasa,” tandasnya.

Tapi ia menekankan, AI tetap perlu digunakan, hanya sebagai alat bantu memperringan kinerja.

Sementara Hermawan Kartajaya Founder & Chair MCorp yang menyelenggarakan acara, menyebut Surabaya jadi kota keenam setelah 5 tempat sebelumnya.

“Ini kota keenam, setiap tahun kita keliling setelah Jakarta, Pekanbaru, Yogyakarta, Palembang, Bandung, sekarang Surabaya 5 hari,” tandasnya.(lta/wld/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 28 Agustus 2025
31o
Kurs