
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan pendakian dari Pelawangan 4 menuju puncak kawasan Gunung Rinjani Lombok untuk sementara waktu ditutup, setelah seorang pendaki jatuh di kawasan tersebut
“Pendakian ditutup sementara dalam rangka mempercepat proses evakuasi korban kecelakaan di area Cemara Nunggal, Jalur menuju puncak Gunung Rinjani,” kata Yarman Kepala Balai TNGR NTB, Selasa (24/5/2025).
Selain untuk mendukung proses evakuasi korban warga negara asing asal Brasil yang terjatuh tersebut, penutupan dilakukan juga mempertimbangkan aspek keselamatan pengunjung dan tim evakuasi serta menjaga kondusivitas kawasan.
“Jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju puncak Rinjani ditutup sementara mulai 24 Juni 2025 hingga waktu yang belum ditentukan,” katanya dilansir dari Antara.
Dengan adanya kebijakan tersebut, ia berharap kerja sama seluruh pihak demi kelancaran upaya kemanusiaan dan proses evakuasi.
“Penutupan sampai proses evakuasi dinyatakan selesai,” katanya.
Ia mengatakan, pengunjung masih dapat melakukan pendakian di seluruh jalur wisata pendakian sampai dengan lokasi Pelawangan 4 Sembalun. Ia mengimbau para pendaki untuk tetap mengedepankan keamanan serta keselamatan dalam pendakian.
“Pengunjung masih dapat melakukan aktivitas pendakian di seluruh jalur wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani sampai dengan lokasi Pelawangan 4 Sembalun,” ujarnya.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan menemukan seorang wisatawan perempuan berkebangsaan Brasil berinisial JDSP (27), yang dilaporkan jatuh ke Danau Segara Anak di sekitar titik Cemara Nunggal, Gunung Rinjani.
Muhamad Hariyadi Kepala Kantor SAR Mataram mengatakan bahwa korban ditemukan pada Senin (23/6/2025) pukul 07.05 WITA, kurang lebih 500 meter dari titik awal jatuhnya.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu (21/6/2025) pagi saat korban sedang mendaki menuju puncak Gunung Rinjani. “Kami terkendala medan yang ekstrem dan berkabut di sekitar lokasi kejadian,” ujarnya. (ant/saf/ipg)