Kamis, 14 Agustus 2025

Pendengar SS Lapor Anaknya Tiba-Tiba Dipindah ke SD Lain Oleh Sekolah, Dispendik Gresik Beri Penjelasan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Anak yang sedang belajar di sekolah. Foto: iStock

Seorang pendengar Radio Suara Surabaya (SS) pada Kamis (14/8/2025), melapor bahwa putrinya yang bersekolah di SDN 233 Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik, tiba-tiba dipindahkan ke SD lain oleh pihak sekolah.

Siska Wulan, pendengar tersebut menceritakan bahwa anaknya yang duduk di kelas 1 SD awalnya dipanggil pihak sekolah dan diminta pindah. Padahal, putrinya itu sudah menjalani proses belajar di sekolah tersebut hampir dua bulan.

Menanggapi laporan itu, Sunikan, Kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan SD Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik buka suara. Dia menjelaskan bahwa tahun ini penerimaan murid baru atau Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) sudah menggunakan sistem penguncian data.

Untuk jenjang SD, daya tampung diatur antara 28 hingga 40 siswa per angkatan kelas sekolah, tergantung kondisi dan demografi setempat. Sementara di SDN 233, seharusnya maksimal 38 siswa, tetapi ternyata menerima 39 siswa, dan siswa terakhir itu adalah putri Siska.

“Nah ternyata itu lebih satu, sehingga kekhawatiran saya dari dinas terkait dengan data-data podik (pokok pendidikan) itu pasti merah. Kalau merah, data podiknya otomatis, satu konsekuensinya adalah untuk siswa itu tidak bisa diakui menjadi seorang siswa (di SD tersebut). Kemudian yang kedua nanti akan berpengaruh kepada BOS, jadi ada BOSP dan juga BOSDA itu nanti nggak bisa dikunci datanya seperti itu,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Kamis malam.

Meski demikian, Sunikan mengaku kecewa karena pelaporan kelebihan kuota itu baru masuk ke dinas pada Rabu (13/8/2025). Padahal proses belajar sudah berlangsung sejak awal tahun ajaran, lebih dari satu bulan.

“Saya bilang kecolongan itu gimana ya, artinya kan dari dinas kan sudah mewanti-wanti (memperingatkan), tapi ini pelaporannya kan baru kemarin. Maksudnya itu paling tidak di MPLS. Ketika SIPMB selesai, itu kan mesti ada kondisi A, kondisi B, kondisi C, terus-terusnya. Tinggal lapor ke dinas, apa susahnya kepala sekolah ngomong ke dinas, ‘pak kabid ada seperti ini, seperti ini gimana situasinya’ kan enak. Nah ini kan tidak ada komunikasi ke dinas, malah ujung-ujung ada pelaporan,” tegasnya.

Ia juga menyoroti minimnya koordinasi dari pihak sekolah, padahal sejak awal dinas sudah mengingatkan agar jumlah penerimaan sesuai dengan data SPMB yang tercatat.

“Padahal di awal-awal sudah saya bilang tolong jangan menambah daya tampung sesuaikan dengan di SIPMB seperti itu,” imbuhnya.

Kenapa Putri Siska yang Dipindah?

Menjawab pertanyaan mengapa putri Siska Wulan yang dipilih untuk dipindahkan, Sunikan menjelaskan bahwa jalur penerimaan siswa baru di SDN menggunakan tiga kategori, yakni zonasi, afirmasi (keluarga tidak mampu), dan perpindahan tugas orang tua atau mutasi.

Karena anak Siska masuk lewat jalur offline, maka keputusan ada di pihak sekolah dengan mempertimbangkan indikator jalur tersebut, termasuk jarak, skor, dan usia.

“Artinya kalau memang dari sisi jalur katakanlah afirmasi atau pertumbuhan tugas atau mutasi tidak ada misalkan, maka otomatis nanti larinya ke afirmasi, yaitu ada daya dukung PIB, BKH, kemudian yang seterusnya itu terkait dengan orang yang tidak mampu, kemudian yang terakhir adalah jalur zonasi. Nah jalur zonasi, mestinya paham, kepala sekolah itu mestinya paham,” bebernya.

Terkait hal ini, Sunikan juga memastikan akan memanggil kepala sekolah dan guru SDN 233 untuk mengklarifikasi alasan pemindahan tersebut.

“Insya Allah besok saya panggil kembali (pihak sekolah). Dan ini atensi dari Pak Kadis, tadi magrib tadi udah saya komunikasikan, insya Allah besok saya panggil lagi,” tegasnya.

Sebagai solusi, Sunikan memastikan anak Bu Siska akan dipindahkan ke SDN 218 Domas, yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

“Alhamdulillah tadi sore habis magrib barusan tadi itu saya komunikasikan dengan kepala sekolah yang baru yaitu PLT baru, ternyata diakomodir insya Allah anaknya besok ini sudah mulai sekolah di 218, 218 Gresik yaitu di SDN Domas, insya Allah ya juga hampir mendekati dengan rumah tempat tinggal si Ibu Siska ini,” jelasnya.

Dinas juga akan memberikan Surat Peringatan (SP) 1 kepada pihak sekolah sebagai evaluasi. “Insya Allah nanti akan kita kasih SP 1,” kata Sunikan. (bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 14 Agustus 2025
27o
Kurs