
Sebanyak 380 jemaah dan petugas haji Kloter 44 Debarkasi Surabaya yang sempat tertunda kepulangannya akibat konflik Iran dan Israel sudah tiba di Asrama Haji Surabaya, Rabu (25/6/2025) sore.
Pantauan suarasurabaya.net rombongan bus jemaah haji asal Kabupaten Banyuwangi memasuki Asrama Haji Surabaya sekitar pukul 15.45 WIB.
Rombongan jemaah haji langsung diarahkan menuju ke Gedung Muzdalifah untuk mendapat sambutan kedatangan.
Para jemaah haji menunjukkan raut wajah bahagia dan lega begitu tiba di Surabaya setelah tertahan kepulangannya karena Bandara di Oman sempat berhenti operasional.
Hermawan Widodo salah satu jemaah haji kloter 44 mengungkapkan, sempat ada kepanikan di tengah rombongan saat pihak maskapai mengabarkan penundaan kepulangan.
“Di awal-awal (sempat ada kepanikan), jadi penerbangan kita on time, kurang dari satu jam waktu boarding tiba-tiba cancel. Jadi (kloter) 43 dan 44 cancel di surat tersebut tidak disebutkan sampai waktu kapan tapi alasannya demi keamanan,” katanya ditemui suarasurabaya.net.
Meski sempat tertahan kurang lebih selama 16 jam, Hermawan mengaku pihak maskapai memberikan hotel transit yang nyaman sehingga membuat jemaah haji tidak mengalami kepanikan.
“Memang waktu itu kan eskalasinya tinggi, Iran baru nyerang, dan wilayah udara beberapa teluk ditutup. Kita nunggu aja, yg jelas pihak Saudi Airline memfasilitasi hotel transit, menurut kami sangat nyaman. Aman semua,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan, Ali Mutohar, ia mengaku kepanikan di antara rombongan jemaah haji hanya terjadi di awal pemberitahuan penundaan saja.
Namun sesudah dievakuasi ke hotel transit dengan fasilitas bintang lima, suasana di antara jemaah sudah kembali kondusif.
“Waktu dirasakan awal agak susah, tapi alhamdulillah di kloter 44 diberi masukan tentang gimana mensyukuri dan menikmati apa yang sedang terjadi. Kalau kepanikan iya sebentar. Tapi langsung berubah setelah dapat fasilitas,” katanya.
Sementara itu Akhmad Sruji Bahtiar Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur bersyukur 380 jemaah dan petugas haji kloter 44, akhirnya tiba dengan selamat di Tanah Air.
“Kita bersyukur, karena kloter 44 ini sudah diharapkan kehadirannya oleh keluarga. Saya berharap keberadaannya sehat lahir dan batin,” ucap Bahtiar.
Bahtiar menyebut, pembatalan kepulangan merupakan bentuk antisipasi keselamatan dari pihak maskapai. Ia menyebut, situasi yang terjadi saat ini sudah dalam kondisi masih aman.
“Terkait dengan penundaan-penundaan itu kan hanya rasa khawatir saja, sebenarnya tidak terjadi apa-apa, semua aman. Namanya orang khawatir itu ada antisipasi, berjaga-jaga,” jelasnya.(wld/ham/faz)