Jumat, 12 Desember 2025

Peringatan Dini BMKG: Jawa Timur Waspada Bencana Akibat Cuaca Ekstrem sampai 20 Desember

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Petugas bersama warga melakukan pembersihan material longsor di jalur penghubung Tulungagung–Trenggalek, Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Jumat (31/10/2025). Foto: Polsek Pagerwojo

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda pada Jumat (12/12/2025) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur pada periode 11–20 Desember 2025. Cuaca ekstrem tersebut berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

Wilayah yang berisiko terdampak tersebar di hampir seluruh Jawa Timur, meliputi Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Cuaca ekstrem juga diperkirakan terjadi di Kota Kediri, Blitar, Malang, Probolinggo, Pasuruan, Mojokerto, Madiun, Surabaya, dan Batu.

BMKG menjelaskan, saat ini hampir seluruh wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan. Dalam sepuluh hari ke depan, aktivitas atmosfer diprakirakan meningkat sehingga memicu cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.

Potensi cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S yang terdeteksi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski tidak berdampak langsung, bibit siklon tersebut memicu hujan sedang hingga lebat serta peningkatan tinggi gelombang di perairan Jawa Timur. Selain itu, fenomena gelombang atmosfer seperti Low, Kelvin, dan Rossby yang melintas, suhu muka laut yang masih tinggi di Selat Madura, serta kondisi atmosfer yang labil dan lembap turut mendorong terbentuknya awan konvektif pemicu hujan deras disertai petir dan angin kencang.

BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca mendadak selama periode tersebut. Daerah dengan topografi curam, bergunung, atau bert tebing diminta lebih berhati-hati terhadap potensi banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, hingga berkurangnya jarak pandang.(iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 12 Desember 2025
32o
Kurs