Selain calon pengantin, sejumlah vendor juga menjadi korban paket pernikahan murah. Mereka mengaku belum menerima pembayaran. Salah satunya adalah Wahyu, pemilik vendor fotografi.
Wahyu mengaku belum menerima pembayaran untuk sembilan proyek yang dikerjakan pada Juni 2025 lalu.
“Kalau kami para vendor, rata-rata belum dibayar. Kalau untuk vendor saya sendiri, ada sembilan project di bulan Juni 2025 kemarin yang belum dibayar,” terangnya saat ditemui setelah melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya, Sabtu (2/8/2025).
Sembilan proyek yang dikerjakan Wahyu selama Juni 2025 senilai Rp 28 juta. Uang itu belum diterima Wahyu karena terduga pelaku beralasan bahwa belum menerima pembayaran dari klien.
“Padahal, klien sudah membayar lunas ke dia. Tapi uangnya tidak ke vendor. Nggak cuma saya, ada vendor dekor, backdrop, semuanya kena,” tambah Wahyu.
Wahyu menambahkan, kerja sama yang dilakukan dengan terduga pelaku sebenarnya bukan yang pertama kali. Tahun 2024 lalu, Wahyu juga pernah bekerja sama dengan terduga pelaku.
“Tapi yang sebelumnya lancar. Itu juga yang jadi alasan saya kenapa masih kerja sama,” tuturnya.
Dia menjelaskan, mulai curiga dengan terduga pelaku setelah project bulan Juni tidak kunjung dilunasi.
Karena mengalami kendala pembayaran, Wahyu segera mendatangi rumah sekaligus galeri di Tenggilis. Namun, saat itu terduga pelaku sedang berada di Palembang dan janji akan kembali pada 13 Juli 2025.
“Tapi sampai sekarang, dia belum juga kembali dan melakukan pelunasan pada kami,” tegasnya.
Wahyu berharap dengan laporan ini, agar masalah segera selesai dan pelaku bisa mengembalikan uang para korban. (kir/saf/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
