Senin, 4 Agustus 2025

Perpusnas: Buku adalah Pustaka, Bermanfaat Jika Rusak karena Dibaca

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
E. Aminudin Aziz (baris kedua, mengenakan kemeja cokelat kotak-kotak) Kepala Perpusnas saat mengunjungi Rumah Baca dan Belajar Ransel Buku di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: Antara.

E. Aminudin Aziz Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menyatakan buku bukan pusaka yang sekadar disimpan, melainkan pustaka yang jika rusak justru membuktikan manfaatnya bagi masyarakat.

“Buku bukan pusaka, melainkan pustaka. Pusaka disimpan dan dilestarikan, sementara pustaka harus dibaca, dimanfaatkan, bahkan boleh rusak karena sering digunakan,” ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta yang dilansir dari Antara, Senin (4/8/2025).

Ia menyampaikan hal tersebut saat meninjau pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Jumat-Sabtu (1–2/8/2025).

Menurut dia, kondisi buku yang mulai usang karena sering dibaca bukan hal yang menyedihkan, melainkan justru menunjukkan kebermanfaatan buku tersebut bagi pembacanya.

“Saya justru senang apabila ada buku rusak karena digunakan secara berulang. Itu pertanda bahwa buku tersebut benar-benar dibaca. Sebaliknya, saya sedih bila buku tetap utuh dan tampak baru karena tidak pernah dibuka,” katanya.

Sementara itu, Sopiyah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pulang Pisau mengaku bersyukur desa di daerahnya mendapat bantuan bacaan bermutu untuk tahun 2024–2025 serta menjadi lokasi KKN Tematik Literasi.

Ia berharap lebih banyak desa bisa merasakan manfaat serupa karena buku-buku yang diterima bermanfaat bagi anak-anak.

“Kami juga sangat berterima kasih kepada Universitas Palangka Raya yang telah mengirimkan mahasiswa untuk mengisi KKN Tematik Literasi di tempat kami, semoga semakin dapat meningkatkan kemampuan literasi anak-anak,” paparnya.

Sementara itu, mahasiswa peserta KKN Tematik Literasi, Grace, berharap seluruh program KKN Tematik Literasi dapat terus berkelanjutan dan tidak berhenti saat KKN saja.

“Semoga semua program yang telah dilaksanakan tidak berhenti di sini dan setelah kami pergi nantinya program ini terus dilaksanakan oleh masyarakat, terutama oleh para guru,” ucapnya.

Program KKN Tematik Literasi merupakan kerja sama antara Perpusnas dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), melibatkan 22 perguruan tinggi negeri.

Program ini menyasar 1.000 desa di 13 provinsi dengan tingkat literasi sangat rendah.

Sebanyak 15.000 mahasiswa diterjunkan sejak Juli 2025 untuk menjalankan kegiatan literasi selama 40 hari, mulai dari pojok baca, kelas cerita, hingga pelatihan literasi digital.

Program ini juga mendukung distribusi 10 juta buku bermutu ke 10.000 titik Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dengan rata-rata 1.000 buku per lokasi.

Program serupa telah dilaksanakan sejak 2024 dan menjangkau ribuan desa di berbagai wilayah Indonesia. (ant/ata/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 4 Agustus 2025
33o
Kurs