Senin, 27 Oktober 2025

Pertamina Imbau Pengendara yang Motornya Brebet Usai Isi Pertalite Lapor ke SPBU Asal

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Beberapa kendaraan terlihat mengisi bahan bakar minyak di SPBU Pertamina Jl. Ir. Soekarno, Kec. Sukolilo, Surabaya, Selasa (7/10/2025). Foto: M. Irfan Azhari Mg suarasurabaya.net

Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengimbau masyarakat yang motornya bermasalah usai mengisi BBM jenis Pertalite, supaya segera kembali dan melaporkan ke SPBU tempat mereka melakukan pengisian bahan bakar tersebut.

Ahad Rahedi Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengatakan, imbauan itu menyusul banyaknya laporan masyarakat di Jawa Timur (Jatim) yang mengaku kendaraanya brebet (tersendat-sendat), bahkan sampai mogok setelah mengisi Pertalite.

“Mohon juga dukungan dari SS (Suara Surabaya) agar menyampaikan bahwa jika ada masyarakat yang merasakan keluhan di kendaraannya pascamengisi BBM di SPBU Pertamina, mohon dapat segera kembali ke SPBU tersebut untuk menyampaikan ke pihak SPBU juga. Pertama, agar dicatat nama dan data lengkap pelanggan,” ujar Ahad saat dikonfirmasi Radio Suara Surabaya terkait hal tersebut.

Selanjutnya, kata Ahad, akan melakukan pendataan dengan mencatat waktu pembelian, jenis produk, jumlah liter, serta menyimpan nota transaksi. Data tersebut nantinya akan digunakan untuk pelacakan lebih lanjut oleh Pertamina.

“Termasuk histori pembelian produknya, beli produk apa, jam berapa, berapa liter gitu ya. Biasanya kan sudah diberikan nota pada saat pembelian. Sebagai bagian bahwa nanti pengecekan untuk pendataan dan pengecekan lebih lanjut,” jelasnya.

Selain kembali ke SPBU asal, masyarakat juga bisa melaporkan keluhan ke kanal resmi Pertamina Call Center 135 untuk keperluan pendataan dan pelacakan distribusi produk.

“Kalau memang masyarakat terlanjur jauh dari SPBU belinya, juga bisa melaporkan informasi keluhan ini ke 135. Karena kebutuhan utamanya adalah pendataan. Dengan mendata kita bisa lihat histori pembelian SPBU mana yang perlu kita cek langsung,” tambah Ahad.

Dari pendataan tersebut, Pertamina bisa menelusuri pengiriman BBM dari terminal mana yang digunakan hingga ke mobil tangki yang mengantarkan.

“Kita bisa melihat pengiriman yang mana di SPBU yang mana, menggunakan kendaraan mobil tangki nomor berapa, kita bisa langsung pindah lagi,” paparnya.

Ahad menegaskan, Pertamina terus mengumpulkan laporan dari berbagai daerah, terutama di Bojonegoro dan Lamongan yang sejak Minggu kemarin sudah ramai, sambil melakukan uji laboratorium terhadap sampel bahan bakar dari SPBU yang dilaporkan.

“Masyarakat bisa bantu percepatan pengumpulan data. Titik-titiknya supaya kita bisa tahu SPBU mana yang baru kita cek, apakah ternyata dari produknya, atau dari SPBU, atau dari tangki kendaraan masyarakatnya,” ujarnya.

Ia juga memastikan, setiap laporan akan ditindaklanjuti untuk memastikan mutu dan keamanan produk bahan bakar tetap terjaga.

“Mohon bantuan juga agar jika ada yang ini diinformasikan supaya segera menghubungi ke 135. Kita butuh percepatan pengumpulan data ini supaya bisa cepat kita ukur data secepatnya,” pungkas Ahad.

Sebelumnya, ramai keluhan dari masyarakat soal laju kendaraannya yang mendadak brebet, bahkan mogok hingga harus dibawa ke bengkel usai mengisi BBM jenis Pertalite di beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim).

Dari pemberitaan yang beredar, fenomena itu terjadi mulai di Bojonegoro, Tuba, Lamongan, dan Mojokerto. Bahkan yang terbaru banyak masyarakat sekaligus pendengar Radio Suara Surabaya  (SS) juga turut melaporkan kalau kendaraannya mengalami hal serupa, pada Senin (27/10/2025).

Tim Gate Keeper Suara Surabaya mencatat, sejak Minggu (26/10/2025) malam, hingga berita ini ditayangkan, setidaknya ada 38 laporan telepon dari pendengar, baik yang mengudara maupun tidak, mengeluhkan fenomena motor brebet hingga mati nyala, usai mengisi Pertalite dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

“Barusan beli BBM jenis Pertalite di SPBU Gunung Sari (dekat pasar ikan), sampainya di Jembatan Gunung Sari motor jadi brebet dan mati,” lapor Dedik Setyawan salah satu pendengar SS.

Sementara Dicky Abdulloh pendengar SS lainnya menambahkan, motor Vario-nya juga brebet usai mengisi BBM Pertalite di  SPBU Bunder Gresik pada, Sabtu (25/10/2025) lalu. Akhirnya, keesokan harinya, Minggu (26/10/2025), motornya masuk bengkel.

“Saya kira motor saya yang rusak, disuruh ganti busi, habis ganti sempat bagus. Terus waktu saya pakai jalan, malah makin parah. Bahkan sempat mati motor saya. Akhirnya saya pakai Pertamax, dan setelah ganti bisa jalan lagi dan normal. Tapi ini masih ada brebetnya sedikit,” ucap Dicky.

Sementara laporan yang masuk dari lewat WhatsApp Suara Surabaya Media, Mulai minggu hingga Senin siang pukul 12.45 WIB, tercatat setidaknya ada 54 Kawan SS yang melaporkan, baik yang kendaraannya mengalami hal serupa, maupun tidak.

“Izin melaporkan kejadian kendaraan saya berjenis Yamaha mio S mogok pascapengisian BBM berjenis Pertalite pada minggu 26 Oktober 2025, bahkan untuk kendaraan saya berjenis Honda Revo juga mengalami kendala mberbet, tersendat dan hilang daya pascapengisian BBM berjenis Pertalite selama satu minggu kemarin, mohon bantuannya untuk tindak lanjut ke dinas terkait seperti Pertamina, Disperindag, YLKI mengingat sudah banyak korban sejenis,” tulis  Fery Mardiansyah kepada Suara Surabaya.

“Pas hari Sabtu (25/10/2025), saya ngisi Pertalite di Pom Diponegoro, nyampek depan Pasar Turi, motor brebbet lalu mati, saya coba hidupin lagi tpi agak lama akhirnya bisa juga,” tambah Imam Muslim Kawan SS lainnya. (bil/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Senin, 27 Oktober 2025
29o
Kurs