
PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melepas ekspor perdana CV Mitraindo Shoes Pratama, produsen sepatu lokal asal Kabupaten Mojokerto.
Seremonial pelepasan 3.250 sepatu lokal didominasi jenis sepatu golf ke Busan Korea Selatan itu dilakukan pukul 10.00 WIB.
Rudi Ariffianto VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina Persero menyebut, CV Mitraindo Shoes Pratama merupakan satu dari sekian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Rumah BUMN Mojokerto yang dikelola Pertamina.
“Alhamdulillah Bank Jatim sudah menjalankan perannya dengan baik sekali mencarikan pasar ekspor untuk tim kita. Dan tentu saja di sini ada kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan. Pertamina juga ada kerja sama untuk bisa menyiapkan UMKM-UMKM yang siap ekspor. Kita ada UMKM akademi di level regional,” katanya, Selasa (29/7/2025).
Sementara support untuk CV Mitraindo Shoes Pratama karena, Mojokerto dikenal daerah penghasil produsen sepatu.
“Tinggal sekarang kita tugas bersama-sama Pertamina, seluruh stakeholder dan juga pelaku usahanya coba kita naikkan branding-nya. Kira-kira gimana supaya ini bisa diterima,” ucapnya.
Pembinaan CV Mitraindo Shoes Pratama sendiri berlangsung sejak 2024 lalu.
Sugih Rahmansyah Kepala Pusat Pengembangan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan komitmrn akan mendorong kemudahan ekspor.
“Mudah-mudahan dengan ekspor semakin banyak yang diproduksi jumlah dan modelnya. Lebih dari itu, kita harus melihat ekspor sebagai pemicu kebangkitan UMKM,” ujarnya.
Sementara Muhammad Al Barra Bupati Mojokerto berharap, ekspor perdana CV Mitraindo Shoes Pratama yang mencapai Rp600 juta lebih bisa menungkit semangat UMKM lain.
Total ada 9.000 UMKM bergerak di bidang produksi alas kaki di Mojokerto.
“Kami punya program UMKM Naik Kelas dan kami berharap kepada dinas terkait untuk konsen karena Indonesia sekarang ini butuh pasar-pasar baru,” tuturnya.
Sedangkan Melani Septina Owner CV Mitraindo Shoes Pratama melibatkan 100 pengrajin, dengan produksi jenis sepatu untuk bayi, balita, hiking, dan olahraga golf.
Harga satuan sepatu yang diekspor berkisar antara Rp350.000 hingga Rp850.000.
“Jumlah produksi sebulan, sekitar 3.000 sampai 5.000 pasang. Yang terbesar sepatu running,” tandasnya. (adv/lta/ham)