
Operasional haji 1446 H/2025 akan segera memasuki fase krusial, yaitu puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Hilman Latief Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), menekankan pentingnya ketangguhan dan fokus seluruh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
“Saya minta moral petugas jangan sampai turun. Tetap kerja keras,” tegas Hilman.
“Kalau ada masalah, kita selesaikan. Kalau ada sesuatu yang kurang tepat, kita klarifikasi. Mental harus kuat. Ini baru sepertiga pekerjaan. Puncaknya masih dua minggu lagi. Mudah-mudahan kita tetap konsisten dan dimudahkan dalam menjalankan tugas,” imbuhnya.
Hilman menjelaskan bahwa persiapan pelaksanaan Armuzna terus dimatangkan. Salah satunya amemastikan akurasi data jemaah yang kerap mengalami perubahan di lapangan.
“Misalnya, berapa jumlah jemaah di hotel, maktabnya apa saja, lokasi Arafahnya di mana, dan siapa penyedia layanannya. Semua data ini harus kami verifikasi ulang,” jelas Hilman.
Hilman menambahkan, pihaknya akan melakukan pengecekan menyeluruh dan berkoordinasi dengan penyedia layanan (syarikah) untuk memastikan kesiapan di lapangan.
Hilman juga menekankan bahwa keterlibatan delapan perusahaan penyedia layanan bukan semata soal jumlah, tapi untuk menjamin kepastian layanan yang lebih baik bagi jemaah Indonesia.
“Insyaallah semua bisa dituntaskan. Setelah data dipastikan valid, kami akan masuk ke tahap pergerakan jemaah. Ada 221.000 jemaah yang harus diatur pergerakannya dalam waktu yang sangat singkat. Ini butuh penjadwalan yang detail dan ritme kerja 24 jam penuh,” ujarnya. (saf/ipg)