PHU Buat Pola Baru untuk Kumpulkan Pendamping Jemaah Haji yang Terpisah

Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) membuat pola baru untuk mengumpulkan pendamping jemaah haji yang terpisah di Tanah Suci.

Sugiyo Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mengatakan, hasil rapat yang dilakukan, Kamis (29/5/2025) dini hari, dengan adanya perubahan manajemen haji tahun 2025, Dirjen PHU memutuskan adanya Kafilah.

“Kafilah dibentuk untuk memanajemen pendamping jemaah haji, karena terpisahnya ketua kloter yang berbeda syarikah,” kata Sugiyo, ditemui Kamis (29/5/2025) siang.

Sugiyo menerangkan, di dalam Kafilah berisi ketua kloter, pembimbing ibadah haji, dan tenaga kesehatan, untuk membimbing jemaah yang tidak memiliki petugas kloter.

Selain itu, dari hasil rapat yang digelar, PHU juga akan meningkatkan pelayanan murur setelah berkaca pada kejadian 2023 lalu, yang mana para jemaah di Muzdalifah sempat overload.

“Sama seperti Murur, layanan tanazul di Mina juga akan ditingkatkan untuk mengurai kepadatan jemaah,” tambahnya.

Sementara jelang puncak ibadah haji, Sugiyo mengimbau agar jemaah yang akan menjalankan Wukuf, harus menyiapkan diri, terutama menjaga kesehatan.

“Diimbau agar para jemaah juga memasukkan minum dan kue kering yang tahan lama, untuk ibadah di Armuzna,” tandasnya.

Ada pun hingga siang ini, embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 92 kloter haji dengan total jemaah 34.970 atau sekitar 95 persen dari 36.845.(kir/wld/faz)