PT PLN Persero memperketat pengamanan pasokan listrik nasional selama Natal dan Tahun Baru (Nataru), setelah belajar dari bencana di Sumatra yang menyebabkan gangguan masif dan sekaligus.
Arsyadany Ghana Direktur Distribusi PT PLN Persero saat kunjungan kerja ke PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim di Surabaya, Senin (22/12/2025) menyebut, gangguan listrik imbas bencana bisa terjadi masif dan bersamaan.
“Belajar dari bencana Sumatra gangguan kelistrikan bisa terjadi secara masif, sangat cepat dan bersamaan,” tuturnya.
Butuh biaya Rp256 miliar untuk pemulihan atau recovery infrastruktur distribusi yang berdampak sangat besar terhadap aktivitas masyarakat.
Belajar dari kejadian itu, PLN mempertebal pengamanan untuk memastikan listrik di fasilitas publik andal dan tidak mengalami gangguan selama Nataru.
“Termasuk menjaga kepercayaan publik di tengah cuaca ekstrem yang semakin kompleks,” paparnya lagi.
Untuk pasokan daya listrik nasional juga dipastikan melebihi prediksi beban puncak.
“Kami proyeksikan beban puncak (selama) Nataru 46,8 GW. Daya pasokan kita 53,9 GW, secara nasional. Jadi melihat kapasitas proyeksi beban masih ada reserve margin 15 persen atau 7 GW,” ungkapnya.
Stok energi pembangkit juga aman, mulai batu bara, gas, dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Dipastikan tidak ada krisis pasokan energi meski terjadi lonjakan konsumsi listrik.
“HOP Batu Bara lebih dari 21 hari, HOP gas juga lebih dari 22 hari, BBM lebih dari 10 hari,” paparnya.
Untuk mendukung kesiapan, ada 69 ribu personel disiagakan, 4.518 SPKLU, 3.392 posko siaga, 1.917 genset, 737 UPS, 1.338 gardu bergerak, 434 crane, 4.720 mobil operasional, dan 4.412 motor operasional.
“Seluruhnya ditempatkan di lokasi strategis bandara, rumah sakit, pusat perbelanjaan, sentra kegiatan masyarakat lain,” jelasnya.
Ahmad Mustaqir General Manager PLN UID Jawa Timur menambahkan, sudah menetapkan masa siaga Nataru sejak 15 Desember 2025 – 5 Januari 2026.
Total daya mampu sistem kelistrikan di Jatim 10.135 MW dengan beban puncak 7.285 MW. “Dengan total cadangan daya 2.850 MW, status aman 28,12 persen,” ungkapnya.
Jatim menyiapkan 5.451 personel, 92 unit genset mobile, 53 unit UPS mobile, 219 unit UGB, 14 unit UKB, 280 unit SPKLU, 14 unit crane, 324 unit kendaraan, 16 unit skylift, 485 unit motor ULC.
PLN UID Jawa Timur memastikan kesiapan melalui pemeriksaan instalasi di 655 lokasi siaga dengan rincian 309 tempat ibadah, 52 instansi pemerintah, 62 fasilitas transportasi, 30 objek tempat wisata, 95 rumah sakit, 63 zona pertahanan, 44 pusat perbelanjaan.
“Pemantauan kondisi khusus menunjukkan cuaca 18-25 Desember 2025 yong relatif aman, berkisar cerah hingga hujan ringan, dan tidak terdapat peringatan gelombang tinggi sepanjang masa slaga,” tandasnya.
Paparan ketersediaan energi itu diungkap dalam kunjungan kerja Aminuddin Ma’ruf Wakil Kepala Badan Pengaturan BUMN.
Ia meyebut, kunjungannya memastikan kesiapan listrik di Jatim sebagai wilayah tujuan pergerakan mudik.
“Jatim itu salah satu daerah tujuan, momentum Nataru, pergerakan sangat besar dari Jabodetabek ke Jatim, kami dengan PLN memastikan wilayah Jatim pasokan listriknya aman,” tutupnya. (lta/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
