Sabtu, 28 Juni 2025

PM Malaysia Minta Bantuan Intelijen Indonesia untuk Jembatani Konflik Myanmar

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia saat memberi keterangan dalam konferensi pers bersama Prabowo Subianto Presiden setelah pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6/2025). Foto: Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Anwar Ibrahim Perdana Menteri (PM) Malaysia meminta bantuan Prabowo Subianto Presiden untuk mengerahkan intelijen dan kemampuan militer Indonesia dalam menjembatani kelompok-kelompok yang berkonflik di Myanmar agar mereka dapat bertemu dan berdialog.

Perang saudara di Myanmar merupakan salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan antara Prabowo Presiden dan Anwar PM dalam rangkaian kunjungan kerja PM Malaysia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6/2025).

“Saya meminta bantuan Bapak Presiden untuk menggunakan segala kapasitas militer maupun intelijen, bukan dalam bentuk serangan, tetapi untuk berdialog dan menjembatani kesepahaman di antara kelompok-kelompok di Myanmar,” kata Anwar PM saat dilansir dari Antara.

Menurutnya, Indonesia memiliki pengalaman dan sejarah panjang yang dapat membantu meredakan konflik dan mengurangi ketegangan perang saudara di Myanmar.

“Mengenai Myanmar, saya mengucapkan terima kasih atas keterlibatan Indonesia yang mendukung upaya penyelesaian damai,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkap keprihatinan Indonesia dan Malaysia terhadap konflik di perbatasan Thailand dan Kamboja.

“Kita merasa perlu mendekati dua negara agar ketegangan dapat diredakan,” ucapnya.

Pihaknya meyakini Indonesia dan Malaysia saling mendukung dalam menghadapi berbagai persoalan. Menurutnya, Indonesia juga konsisten mendukung Malaysia saat negaranya pada tahun ini memimpin ASEAN.

“Saat Indonesia memimpin ASEAN, Malaysia memberikan dukungan penuh dan kini, ketika Malaysia memegang giliran kepemimpinan, Indonesia melalui Presiden, Menteri Luar Negeri, dan para menteri lainnya memberikan kerja sama yang luar biasa. Ini memungkinkan kita menyelenggarakan pertemuan ASEAN bersama mitra seperti GCC dan Tiongkok dengan sukses,” jabarnya.

Malaysia pada 26-27 Mei 2025 menjadi tuan rumah KTT Ke-46 ASEAN sekaligus untuk pertama kalinya menyelenggarakan KTT ASEAN bersama negara-negara teluk (GCC) dan China di Kuala Lumpur.

Terkait permintaan PM Anwar terhadap bantuan Indonesia untuk menjembatani konflik di Myanmar, Prabowo Presiden langsung memanggil M. Herindra Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang pada hari ini juga berada di Istana Merdeka saat rangkaian acara kunjungan PM Anwar.

Presiden kemudian terlihat berbicara dengan Herindra dan kemudian pembicaraan itu menjadi tiga arah antara Prabowo Presiden, Anwar PM, dan Kepala BIN.

Herindra, selepas menerima instruksi dari Presiden Prabowo dan mendengar pembicaraan PM Anwar, terlihat menyatakan kesiapannya.

Setelah menyelesaikan kunjungan kerjanya di Jakarta, yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam, Anwar PM melanjutkan perjalanan ke Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta dan bertolak pulang kembali ke Malaysia.(ant/ris/iss)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Sabtu, 28 Juni 2025
26o
Kurs