Rabu, 10 Desember 2025

Polisi Periksa Delapan Saksi Kasus Kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran Jakarta

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Kondisi Gedung Terra Drone di daerah Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat yang sempat terbakar, Selasa (9/12/2025). Foto: Farid suarasurabaya.net

Sebanyak delapan orang saksi telah diperiksa terkait kebakaran rumah toko (ruko) Terra Drone di Kemayoran yang mengakibatkan 22 orang meninggal dunia pada Selasa (9/12/2025).

“Sampai saat ini, sudah ada delapan orang yang diperiksa,” kata AKBP Roby Heri Saputra Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat dilansir dari Antara, Rabu (10/12/2025)

Menurut Roby, delapan orang yang diperiksa sebagai saksi itu terdiri dari karyawan dan juga manajemen perusahaan tersebut.

Roby memastikan pihaknya menyelidiki kasus tersebut agar terang benderang, serta dapat diketahui apabila ada unsur pidana atau kelalaian yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

“Karyawan dan manajemen perusahaan yang kami periksa,” ujar Roby.

BACA JUGA: Wanita Hamil Jadi Salah Satu Korban Tewas Kebakaran di Kemayoran Jakarta

BACA JUGA: Korban Kebakaran Ruko di Kemayoran Jakarta Meningkat Jadi 22 Orang

BACA JUGA: Pemicu Kebakaran Gedung Terra Drone Jakarta Pusat Diduga Baterai yang Terbakar di Gudang

Kebakaran Ruko Terra Drone yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat terjadi pada Selasa (9/12/2025) siang menewaskan 22 orang.

Dari keterangan pihak kepolisian, seluruh jasad yang ditemukan dalam keadaan utuh tanpa adanya luka bakar yang serius sehingga dapat dikenali.

Sementara itu, Bayu Meghantara Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengatakan petugas menyelamatkan 19 orang dalam kejadian itu.

Mereka menyelamatkan diri dengan berlari ke lantai paling atas, dan kemudian petugas menurunkan mereka.

Kebakaran yang terjadi di Ruko Terra Drone itu menghanguskan lantai dasar, sementara enam lantai lainnya dalam kondisi aman.

Menurut Bayu, 22 korban yang meninggal dunia itu paling banyak ditemukan di lantai tiga dan lima. Mereka diduga berusaha menyelamatkan diri, namun karena pintu darurat berada di lantai atas, mereka pun kelelahan.

“Jalur akses ke atas ini kan juga butuh energi. Mungkin mereka kelelahan,” tutur Bayu. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 10 Desember 2025
31o
Kurs