
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menangkap 3.195 orang dari massa yang terlibat aksi demonstrasi dalam beberapa hari terakhir.
“Untuk data sementara yang dihimpun dari Polda jajaran sebanyak 387 orang telah dipulangkan, 55 orang telah ditetapkan tersangka, dan 2.753 dalam tahap pemeriksaan,” kata Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Melansir Antara, Trunoyudo memperincikan sebaran pengamanan tersebut sebagai berikut:
- Polda Metro Jaya: 1.240 orang.
- Polda Jawa Timur (Jatim): 709 orang; 173 telah dipulangkan, 485 dalam tahap pemeriksaan, dan 51 ditetapkan tersangka.
- Polda Jawa Tengah (Jateng): 653 orang yang saat ini dalam tahap pemeriksaan.
- Polda Jawa Barat (Jabar): 147 orang; 23 telah dipulangkan dan 124 dalam tahap pemeriksaan.
- Polda Bali: 138 orang, 38 telah dipulangkan dan 100 dalam tahap pemeriksaan.
- Polda Kalimantan Barat (Kalbar): 91 orang; 86 telah dipulangkan dan 5 dalam tahap pemeriksaan.
- Polda Sumatera Selatan (Sumsel): 63 orang yang saat ini dalam tahap pemeriksaan.
- Polda DI Yogyakarta: 60 orang yang saat ini dalam tahap pemeriksaan.
- Polda Sumatera Utara (Sumut): 50 orang; 48 telah dipulangkan dan 2 dalam tahap pemeriksaan karena positif narkoba.
- Polda Jambi: 17 orang dan saat ini telah dipulangkan.
- Polda Banten: 15 orang yang saat ini dalam tahap pemeriksaan.
- Polda Sulawesi Barat (Sulbar): 6 orang yang saat ini dalam tahap pemeriksaan.
- Polda Papua Barat Daya: 4 orang yang saat ini ditetapkan tersangka.
- Polda Sulteng: 1 orang dan saat ini telah dipulangkan.
- Polda NTB: 1 orang dan saat ini telah dipulangkan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto Presiden memerintahkan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Kapolri dan Jenderal TNI Agus Subiyanto Panglima TNI mengambil langkah tegas menghadapi aksi anarkis yang terjadi di sejumlah daerah.
“Arahan Presiden jelas, khusus untuk tindakan-tindakan anarkis, TNI dan Polri diminta mengambil langkah tegas sesuai dengan undang-undang,” kata Kapolri.
Ia juga menekankan bahwa langkah penegakan hukum akan dilakukan secara terukur untuk memastikan ketertiban kembali terjaga.
“Semua ini demi kepentingan masyarakat luas dan menjaga stabilitas nasional,” ucapnya. (ant/ata/saf/ipg)