Ponpes Al Khoziny Sampaikan Belasungkawa, Yakin Santri Meninggal Dalam Keadaan Husnul Khatimah

KH Zainal Abidin Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny Sidoarjo sebagai perwakilan pesantren, menyampaikan belasungkawa kepada para santri korban bangunan ambruk.

Tragedi yang menelan 67 korban jiwa itu meninggalkan duka mendalam bagi semua pihak, terutama kepada keluarga korban.

“Yang pertama kami sampaikan inna lillahi wa inna ilahi rajiun. Merasa berbelasungkawa atas yang luar biasa atas musibah ini,” kata Zainal dalam pernyataan yang diterima pada Rabu (8/10/2025).

Zainal menyebut para santri yang menjadi korban dalam peristiwa ini meninggal dalam keadaan husnul khotimah, sebab mereka sedang menimba ilmu dan melaksanakan salat ashar.

“Karena beliau datang ke sini tholabul ilmi, kemudian punya wudu, sedang melaksanakan salat. Itu ciri-ciri yang luar biasa yang mungkin sangat sulit kita temukan. Makanya saya yakin bahwa mereka-mereka itu adalah husnul khotimah dan sedang menanti di surganya segerannya Allah Ta’ala,” ucapnya.

Selain itu, Zainal juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada pelayanan yang kurang maksimal kepada para santrinya dan pihak keluarga saat terjadinya peristiwa ini.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, mewakili keluarga ndalem (pengasuh ponpes) manakala kami belum bisa memberikan pelayanan kepada santri secara maksimal,” tuturnya.

Terakhir, Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny itu menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas peristiwa ini termasuk kepada awak media yang dilarang mendekat ke area reruntuhan untuk mengambil gambar.

“Dan kami juga mohon maaf kepada semua masyarakat yang mungkin dalam perjalanan hari pertama sampai hari ini ada hal-hal yang kurang mengenakkan hati. Khususnya teman-teman media wartawan yang mungkin karena memang situasinya seperti ini kadang-kadang mendapatkan perlakuan yang kurang nyaman dari para teman-teman santri,” ungkapnya. (wld/saf/ipg)