
Kabar pengurangan kuota haji indonesia hingga 50 persen tahun 2026 jadi topik hangat di masyarakat, meski pemerintah Arab Saudi sendiri belum mengeluarkan pengumuman resmi.
Munculnya kabar tersebut, disampaikan Mochammad Irfan Yusuf Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji, karena penyelenggaraan haji Indonesia tahun ini dinilai sedikit buruk oleh Arab Saudi.
Sementara Sugiyo Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Penyelenggara Haji Umrah dan Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya mengatakan, belum ada kepastian terkait wacana itu.
“Menteri agama selama ini belum ada komunikasi atau informasi tentang pembatasan kuota. Jadi selama belum ada surat, pernyataan resmi dari pejabat ya tidak bisa dijadikan sebagai acuan,” kata Sugiyo, Senin (16/6/2025).
Dia justru berharap tahun depan Indonesia mendapat tambahan kuota untuk pelaksanaan haji, terutama calon jemaah haji dari Jawa Timur (Jatim).
Hal itu karena jemaah haji Indonesia biasanya telah menunggu cukup lama untuk ibadah haji. Selain itu, pertimbangan usia juga jadi salah satu faktor, karena rata-rata masyarakat baru mendaftar haji saat usianya lebih dari 40 tahun.
“Sehingga banyak jemaah haji yang melakukan umrah, misalnya seperti itu. Karena ini menurut hitungan sudah tidak sampai lagi untuk berhaji. Sehingga kami berharap, ya mesti ada tambahan kuota ya supaya antreannya tidak terlalu panjang,” ungkapnya.
Adapun hingga, Minggu (15/6/2025) kemarin, 11 kloter jemaah haji Debarkasi Surabaya telah tiba dari Tanah Suci, dengan total 4.612 orang. (kir/bil/iss)