Pramuka Jatim Sukses Renovasi 143 Rumah Tak Layak Huni untuk Warga Prasejahtera

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur memobilisasi 36 ribu lebih pramuka Penegak dan Pandega dari 36 Kwartir Cabang (Kwarcab) se-Jatim, untuk melakukan pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH).

Total sebanyak 143 RTLH milik keluarga prasejahtera yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Jatim berhasil dilakukan pemugaran. Sehingga menjadi hunian yang lebih nyaman, sehat dan layak.

“Apa yang sudah dicanangkan Ibu Gubernur kepada Gerakan Pramuka di Jatim agar bisa memberi dampak positif bagi masyarakat, telah dilaksanakan dengan baik. Pemugaran total 143 RTLH yang tersebar di 36 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur ini membuktikan bahwa amanah yang diberikan kepada Kwarda Jatim dan seluruh Kwarcab telah dilaksanakan dengan baik,” kata Adhy Karyono Sekdaprov Jatim di Tuban.

Menurutnya, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim memberi kepercayaan untuk ikut serta memberikan bantuan dan melaksanakan secara gotong rotong bersama Pramuka dan masyarakat melalui pemugaran 143 RTLH bagi masyarakat tidak mampu di Jatim.

“Kita bisa lihat sendiri, kondisi before-after RTLH sangat layak dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, terutama yang kurang mampu,” sanjungnya.

Sementara itu, Kegiatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Bakti Masyarakat berlangsung di Tuban pada 21–22 September 2025 Kegiatan ini diikuti 2.000 peserta, terdiri dari 300 peserta Wawasan Kebangsaan dari 19 Kwartir Cabang se-Jawa Timur, 700 anggota Pramuka Kwarcab Tuban, serta 1.000 masyarakat umum.

Aksi Bersih Pantai anggota Pramuka Jatim bersama masyarakat dan penanaman pohon di Tuban ini merupakan salah satu rangkaian dari target total aksi serupa pada 80 titik pantai di Jawa Timur. Angka 80 titik pantai yang dilakukan aksi bersih-bersih ini disesuaikan dengan perayaan HUT RI ke-80.

Juga digelar Pasar Murah yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sekaligus menghadirkan produk UMKM Tuban, serta pagelaran seni berupa Ludruk dan Campursari khas Jawa Timur sebagai hiburan sekaligus sarana edukasi budaya. (saf/ipg)