Senin, 8 September 2025

Profil Irfan Yusuf Menteri Haji dan Umrah, Pimpin Era Baru Penyelenggaraan Haji di Indonesia

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Arsip - Mochammad Irfan Yusuf saat menjadi pembicara dalam Forum Haji dan Umrah di Arab Saudi. Foto: BP Haji/Antara

Prabowo Subianto RI Presiden resmi melantik Mochammad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Negara, Senin (8/9/2025), yang menandai era baru penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.

Penunjukkan Gus Irfan, sapaan akrab Irfan Yusuf, memang telah diprediksi oleh sejumlah pihak. Apalagi ia merupakan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), sebelum bertransformasi menjadi Kementerian Haji dan Umrah.

Cucu dari KH Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu sudah aktif terlibat dalam penyelenggaraan haji 2025. Pada saat itu, ia bertugas sebagai pendamping, pengawas, serta mengevaluasi penyelenggaraan haji yang dilakukan Kementerian Agama.

Pasalnya, BP Haji saat itu diproyeksikan akan mengelola penyelenggaraan ibadah haji secara mandiri dan lepas dari Kementerian Agama pada pelaksanaan haji 2026.

Belum lama ini, Gus Irfan bersama Rosan Roeslani CEO Danantara juga sudah berkunjung ke Arab Saudi untuk melihat lahan seluas 80 Hektare (Ha) yang akan digunakan sebagai Kampung Haji Indonesia. Namun, untuk lokasi pihaknya belum bisa memastikan karena masih mencari kawasan yang tepat.

Antara melansir, Gus Irfan adalah salah satu pengasuh pondok pesantren di Jombang dan merupakan putra dari KH Yusuf Hasyim, yang merupakan anak dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari.

Pria kelahiran Jombang ini berusia 62 tahun dan menempuh pendidikan dasar di daerah asalnya. Ia menyelesaikan pendidikan di SMPP Jombang (sekarang SMAN 2 Jombang) pada tahun 1981. Setelah itu, Gus Irfan melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Brawijaya dan lulus pada tahun 1985.

Ia kemudian melanjutkan studi magisternya di universitas yang sama. Saat ini, Gus Irfan memiliki peran penting di Lembaga Perekonomian NU (LPNU) sebagai Wakil Ketua.

Pada tahun 1989, ia dipercaya menjadi Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng. Pengalaman panjangnya di dunia pesantren juga membuatnya dipercaya sebagai Komisaris Utama PT BPR Tebuireng dari tahun 1996 hingga 2016.

Selain itu, Gus Irfan pernah memimpin Pesantren Al-Farros sejak tahun 2006 dan juga mengajar di Akper Widyagama Malang pada 2013-2016.

Kiprahnya di dunia politik bermula saat ia tergabung dalam Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada tahun 2018, Gus Irfan sempat menjadi Juru Bicara untuk tim Prabowo-Sandiaga Uno, setelah dinilai memiliki pengalaman yang relevan di LPNU.

Pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2024, ia maju pada daerah pemilihan Jawa Timur VIII, meraih 77.433 suara dan diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2024–2029.

Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya serius untuk memperkuat tata kelola layanan bagi jamaah Indonesia yang setiap tahunnya menunaikan ibadah ke Tanah Suci.

Sebagai negara dengan jumlah jamaah calon haji dan umrah terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan yang tidak kecil dalam penyelenggaraan dua ibadah tersebut, baik dari sisi administrasi, logistik, pembinaan, kesehatan, hingga akomodasi, semuanya membutuhkan perhatian khusus.

Karena itu, lahirnya Kementerian Haji dan penunjukkan Gus Irfan diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan yang selama ini belum sepenuhnya terpenuhi.

Kelahiran kementerian dan penunjukkan ini juga benar-benar menandai berakhirnya kewenangan Kementerian Agama, setelah 75 tahun melayani haji.(ant/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Senin, 8 September 2025
27o
Kurs